LANGKAT, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 400 santri baru tahun ajaran 2022/20223 diterima di Pesantren Kwala Madu, Langkat Sumatera Utara. Acara penyambutan santri baru dihadiri oleh ketua PWM Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution di dampingi Wakil sekretaris PWM Drs. Mutholib MM.
Suasana penyambutan berlangsung antara gembira dan haru. Gembira, karena santri baru dengan semangat belajar yang kuat hadir di pesantren Muhammadiyah yang kini dikelola PW Muhammadiyah Sumut itu. Haru, karena orang tua harus berpisah dengan putra dan putrinya dalam waktu yang cukup lama.
Ketua PW Muhammadiyah Sumut Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution pada sambuta penerimaan 400 santri baru itu menjelaskan bahwa santri yang sekolah di pesantren itu punya kelebihan diantaranya: kemandirian dan sifat tanggjwab yang tinggi. Hasyim mengingatkan agar santri harus bahagia dan senang belajar di pesantren. Karena pesantren Muhmmadiyah Kwala Madu memberikan fasilitas yang nyaman bagi santrinya.
Jelas Ketua PWM Sumut itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara bertanggjwab penuh terhadap kualitas pendidikan di pesantren, maka akan terus dilakukan pengawasan dan pembinaan. Selain pembinaan oleh PWM Sumut juga dilakukan pendampingan oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Pembinaan dan pendampingan itu sudah berjalan selama dua tahun.
Pada kesempatan yang sama pimpinan Pesantren Muhammadiyah Kwala Madu, Ramdani Lc menyampaikan ucapan selamat datang kepada para santri baru dan apresiasi kepada orangtua yang telah memercayai putra dan putrinya belajar di Kwala Madu.
Ramadni menyampaikan beberapa program unggulan pesantren diantaranya; kelas khusus tajfihz Alquran 30 juz, bahasa Arab/Inggris, leadership, keterampilan, terbiah islamiah.
Kepada orang tua yang memercayakan putra dan putrinya ‘mondok’ di Kwala Madu untuk ikhlas selama anaknya diasuh di pesantren. Kemudian sabar dan memasrahkan diri kepada ALLAH selama anaknya belajar dan selalu mendoakan mereka agar diberikan ALLAH kemudahan.
Ramdani juga memberikan pesan dan nasehat kepada para orang tua yang anaknya mondok di pesantren untuk: 1. Ikhlas dalam selama anaknya mondok di pesantren, 2. Sabar orang tua harus lebih besar dari sabarnya anak. Dan mempasrahkan diri kepada Allah selama anaknya mondok di pesantren, 3. Mendoakan anak agar mereka dimudahkan dalam berjajar di pesantren.
Orang tua santri yang hadir, Wardana asal Blangkejeren, Gayo Lues, Aceh menyampaikan apresiasi kepada Pesantren Kuala Madu. Sebagai orang tua, jelas Wardana, semoga proses pendidikan santri-santriah di pesantren berlangsung dengan baik dan mereka diasuh oleh utadz dan ustadzah dengan penuh kasih sayang.
Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu yang mengelola Tsanawiyah dan Aliyah itu, kini memiliki sekitar 1000 santri yang seluruhnya mondok di pesantren. Pesantren akan terus membenahi fasilitas yang ada, seperti asrama, ruang belajar, fasilitas perpustaan, layanan kesehatan sampai layanan informasi melalui website dan media sosial lainnya. (Syaifulh/Riz)