DEMAK, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Demak mengadakan Pelatihan Jurnalistik yang diikuti 30 orang terdiri dari PCA se Kabupaten Demak, NA, Pemuda Muhhamadiyah, PD IPM, SD ‘Aisyiyah, TK ABA, KB ‘Aisyiyah, dan TPA ‘Aisyiyah. Pelatihan ini sebagai ajang peningkatan kemampunan dalam penulisan berita guna mendukung pengembangan Sistem Informasi Aisyiyah (SIA) di kabupaten Demak.. Pelatihan jurnalistik ini pelaksanaannya dikoordinir oleh Lembaga Kebudayaan PDA Demak.
Pelatihan Jurnalistik ini dilaksanakan di rumah tahfidz SD ‘Aisyiyah Full Day Demak yang beralamat di Kalicilik Demak, pada Ahad tanggal 17 Juli 2022. Ada dua narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini, yakni Bunda Muslikah, M.Pd seorang penulis buku dan motivator ‘Aisyiyah Demak sekaligus pengajar di SMA N 2 Demak, dan Ananda Widitomo Puntoadi koordinator Tim Media sekaligus sekretaris Bidang Teknologi Informatika PW IPM Jateng.
Dalam sambutannya, Hening Wulandari selaku Ketua panitia sekaligus Ketua Lembaga Kebudayaan PDA Demak, berharap setelah mengikuti pelatihan jurnalistik ini, para peserta dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat, yakni dengan menggiatkan menulis berita tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Majelis dan Lembaga setiap cabang ataupun ortom di lingkungan masing-masing, selajutnya dipublikasikan melalui media.
Ketua PDA Demak, Hamdanah Ahmad, sangat mendukung kegiatan pelatihan ini, Dalam sambutannya, Beliau mengungkapkan pelatihan media ini sangat bagus untuk mensyiarkan Islam juga . Dalam pelaksanakannya pelatihan jurnalistik seperti ini sangatlah tepat untuk kader Muhammadiyah dalam memahami dan mempelajari atau bahkan menguasai media Dalam akhir sambutannya Belaiu berharap dengan pelatihan ini, in syaa Allah akan lahir penulis-penulis handal ;Aisyiyah di kota Demak.
Muslikah, M.Pd selaku Pemateri menambahkan bahwa dalam penulisan berita harus Ringkas, hemat kata , Lugas , Langsung ke pokok (to the point) , Sederhana (mudah dipahami), Menggunakan kata-kata yang umum digunakan, dan Menghindari kata-kata klise dan mubazir, lebih lanjut Ananda Widitomo menambahkan kiat – kiat tentang berdakwah di media sosial apalagi di tengah tantangan revolusi industri 4.0 dimana penggunaan teknologi sudah sangat masif digunakan, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sebagai organisasi berkemajuan harus mengimbangi tantangan tersebut dengan ikut serta menyemarakkan dakwah digital. (AW/Riz)