YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Prodi PPKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dalam rangka Bincang Buku “Lembaga Budi” Karya Buya Hamka seri ketiga. Termasuk bekerja sama dengan komunitas mahasiswa Lingkar Studi Kewarganegaraan (LSK).
Hadir sebagai narasumber yaitu Kaprodi PPKN UMSU Riyan Taufika, MPd pada Sabtu, 18 Juni 2022. Riyan memaparkan tentang bab ke-5 Lembaga Budi yaitu tentang Budi yang Mulia pada Raja (Pemimpin yang Adil).
Pada bagian ini membahas bagaimana seorang pemimpin, imam yang mulia serta adil yaitu Umar Bin Abdul Aziz. Pada saat itu hidup seorang Ulama Besar Hasan Bashri. Dirinya mengirimkan pesan melalui surat kepada Amirul Mukminin terkait menjadikan pemimpin yang adil.
Dalam suratnya harapan untuk menjadi pemimpin itu adalah tempat berlindung orang teraniaya, memperbaiki kerusakan, menjadi kekuatan bagi yang lemah, pembela orang tertindas, dan tempat mengadu orang kemalangan.
Ada 6 nasihat Hasan Bashri kepada Umar Bin Abdul Aziz yaitu Pemimpin yang adil laksana seorang Penggembala, Ayah yang cinta pada anaknya, Ibu yang kasih dan sayang pada anak-anaknya, Pelindung anak yatim, fakir, miskin, dan Dhuafa, laksana hati di dalam tubuh manusia, dan pemimpin yang adil, tegak lurus di atas tauhid, sunnah, menuju kebahagiaan.
Selain itu, Hasan Bashri juga mengingatkan terkait kehidupan. Dunia ini tempat pengembaraan, jadilah orang yang sedang mengobati lukanya, janganlah menjatuhkan hukuman dengan kejahilan, takabur, dan sombong, serta janganlah terpedaya dengan kehidupan dunia dan meninggalkan kehidupan yang kekal abadi (akhirat).
“Produk konstitusi kita baik dan benar bila dijalankan oleh orang yang sadar bernaluri akan kepentingan rakyat dan masyarakat. Para pemimpin di bangsa ini perlu disadarkan dan dirangsang kembali tentang pengelolaan berbangsa dan bernegara. Perlu diketahui kembali bagaimana kebutuhan masyarakat dan rakyat,” ungkapnya Riyan Taufika.
Maka, dirinya sangat mengapresiasi Lembaga Budi karya ulama besar yang juga tokoh Muhammadiyah ini. Buku Lembaga Budi sangat menarik karena memiliki pesan moral yang tinggi baik tentang kehidupan di dunia maupun akhirat.
Kaprodi PPKN UAD Dikdik Baehaqi Arif berharap melalui Seri Bincang Buku ini dapat memberikan pemahaman tentang Lembaga Budi yang ditulis Prof Dr Hamka. Bincang Buku yang digelar dalam lebih dari satu bulan menghadirkan wawasan yang komprehensif tentang karya-karya ulama fenomenal bukan hanya di Indonesia, melainkan Asia Tenggara bahkan dunia.
Karya Buya Hamka Lembaga Budi ini menarik karena lebih memilih “budi” ketimbang akhlak, etika, atau moral. Karena terkandung budaya dan nilai-nilai utama yang sangat erat dengan kearifan di negeri ini. Dalam PPKN ada juga budi pekerti yang tidak cukup hanya budi atau perbuatan baik. (Riz)