BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Investasi menjadi suatu hal yang penting bagi setiap orang, terutama mahasiswa dalam mengembangkan aset yang dimiliki.
Terkait hal tersebut, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) meresmikan Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (15/07/2022) secara hybrid.
Acara ini dihadiri Rektor UM Bandung, Dekan FEB UM Bandung, Bagian Pengawasan Pasar Modal KR 2 Jawa Barat OJK, PT Bursa Efek Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan tamu undangan lainnya.
Kepala Divisi Pengembangan Pasar PT BEI Dedy Priadi mengatakan berdirinya galeri investasi tersebut menjadikan UM Bandung sebagai bagian dari BEI.
Ia juga mengatakan bahwa keberadaan geleri tersebut menjadi edukasi mengenai pasar modal bagi para mahasiswa.
”Ini ajang edukasi bagi mahasiswa dan memudahkan akses bagi mereka untuk mendapatkan profesi-profesi di bidang pasar modal,” ucap Dedy.
Ditambahkan Dedy, adanya Galeri Investasi Syariah tersebut, selain para mahasiswa bisa menjadi pelaku profesi di pasar modal, juga dapat menjadikannya sebagai investor di bidang tersebut.
”Apabila menjadi pengusaha, nantinya itu juga bisa menjadi akses untuk mendapatkan sumber pendanaan di pasar modal Indonesia,” lanjutnya.
Menanggapi hal yang sama, Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal KR 2 Jawa Barat OJK Tjandra Nyata Kusuma berharap fasilitas pada galeri investasi bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para mahasiswa.
”Para mahasiswa dapat memberikan edukasi kepada masyarkat agar makin paham pasar modal dan bisa menikmati keuntungan yang akan diberikan di pasar modal,” tuturnya.
Investasi
Tjandra mengatakan, investasi menjadi kebutuhan para mahasiswa dalam memenuhi siklus kehidupan dan dapat mengatasi inflasi yang terjadi.
”Hal tersebut menjadikan kita butuh investasi untuk melindungi aset sehingga tidak akan turun dan diharapkan menjadi lebih tinggi lagi aset kita ke depan,” kata Tjandra.
Dalam melakukan investasi, para mahasiswa perlu belajar mengenai analisis fundamental dan analisis teknikal.
Pembelajaran tersebut membuktikan bahwa investasi bukanlah bagian dari judi. ”Intinya semua investasi harus kita pelajari dulu mengenai ilmunya sebelum kita berinvestasi,” jelasnya.
Acara tersebut juga dilanjutkan dengan seminar pasar modal secara hybrid, yang menghadirkan berbagai narasumber dari KR 2 Jawa Barat OJK, BEI Jawa Barat, dan dari UM Bandung.
Di tempat yang sama, Rektor UM Bandung Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc IPU mengatakan, terbatasnya pemahaman terhadap pasar modal membuat masyarakat takut dan apatis dalam melakukan investasi.
Tak hanya itu, kata rektor, banyaknya kasus investasi bodong yang mencuat beberapa waktu lalu memperparah kepercayaan masyarakat dalam berinvestasi.
”Oleh karena itu, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi pejuang investasi syariah dan memperluas pemahamannya mengenai pasar modal bagi masyarakat luas,” tandas rektor. (FK)