PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Program Studi Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Teknis Ekstraksi Zat Warna Alami Kain Batik bagi Pengrajin Batik di Banyumas, Kamis (21/07/2022) di Laboratorium Teknik Kimia UMP.
Prodi Teknik Kimia bekerjasama dengan Dinas Koperasi Jawa Tengah dan Koperasi Berkah Rindang Kinasih (BRK) Kabupaten Banyumas. Peserta pelatihan berasal dari Produsen kain batik koperasi BRK Banyumas sebanyak 30 orang.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, dan Sumber Daya Manusia Dr. Anwar Ma’ruf, M.T dalam wawancara menyampaikan tujuan diadakannya pelatihan ini untuk mengurangi bahaya limbah hasil pewarna sintetis.
“Pemakaian zat pewarna sintetis akan sangat berbahaya disamping terdapat kelebihan tertentu namun limbahnya akan sangat berdampak bagi lingkungan termasuk pencemaran air sungai yang dapat berbahaya bagi makhluk hidup. Oleh karena itu pewarnaan batik menggunakan bahan alami sangat potensial sekali dan perlu dikampanyekan kepada masyarakat, dan produsen agar lebih mengutamakan zat pewarna alami,” katanya, Jumat (22/7/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dengan adanya zat pewarna alami, ia berharap limbah zat warna menjadi ramah lingkungan.
“Kami juga memberi pelatihan teknik pengolahan limbah zat warna, melalui proses kimiawi sehingga nanti diharapkan limbah yang dikeluarkan merupakan limbah yang ramah lingkungan,” imbuhnya.
Dr Anwar berharap kedepan dapat melakukan research mengenai zat pewarna alami yang dapat bersaing dengan pewarna sintetis agar warna alami dapat dimanfaatkan untuk kain batik.
“Harapan kami kedepan untuk bisa melakukan teknik pewarnaan yang baik supaya zat warna dari bahan alami ini bisa menjadi warna yang cerah dan tidak mudah luntur seperti warna sintetis,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Koperasi BRK Banyumas Hetri mengungkapkan rasa antusias dan apresiasinya kepada UMP terutama Prodi Teknik Kimia karena mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat untuk pelaku usaha.
“Kita dari pembatik sangat antusias mengikuti pelatihan dari UMP. Ini sangat berguna banget kita para pelaku usaha batik karena kita jadi tau bagaimana cara pengolahan limbah batik, cara mengekstrak daun-daunan,” ungkapnya.
Hetri berharap BRK Banyumas dapat berkolaborasi dengan UMP terkait ekstrak bahan alami menjadi zat pewarna alami yang dibutuhkan dan pengolahan limbah pewarna.
“Harapannya kita bisa kolaborasi dengan UMP dimana dapat mengekstrak bahan-bahan yang kita butuhkan untuk pewarnaan batik lalu dengan mengolah limbah warna sintetis dan pewarna alami,” pungkasnya. (Ang/Tgr)