YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta baru-baru ini menyampaikan usulan agar dua Ormas Islam Muhammadiyah dan NU menerima hadiah Nobel Perdamaian. Hal ini disambut baik Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim terkait dukungan tersebut.
“Sebagai seorang penerima hadiah Nobel sudah barang tentu Ramos-Horta sangat mengerti dan bahkan menghayati betul alasan fundamental di balik ide Nobel untuk Muhammadiyah dan NU ini,” ungkap Sudarnoto kepada Suara Muhammadiyah, Sabtu (23/7/2022).
Muhammadiyah dan NU memang sangat layak untuk menerima hadiah Nobel yang sangat prestius ini. Pemberian hadiah Nobel ini sudah tentu bukan saja sekedar merupakan apresiasi biasa yang diberikan kepada seseorang atau organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan NU. Lebih dari itu, pemberian ini diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi siapa saja untuk secara konsisten memberikan sesuatu yang terbaik bagi kemanusiaan dan bangsa.
Muhammadiyah dan NU adalah organisasi civil society Islam tertua di Indonesia yang sejak kehadiran pertama kalinya telah mendedikasikan dirinya untuk mewujudkan kemaslahatan. Watak dasar keislaman yang Washoti yang terus dikembangkan telah menempatkan kehadiran dan kiprah Muhammadiyah dan NU menjadi selalu relevan.
Tidak saja bersesuaian dan sejalan dengan Pancasila, Washatiyatul Islam ini bahkan dirasakan telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat luas untuk mengangkat derajat dan harkat kemanusiaan, menciptakan dan memperkokoh keadilan, harmoni dan perdamaian, dan melawan segala bentuk esktrimisme.
Masyarakat secara global saat ini memang sedang menghadapi masalah yang sangat kompleks antara lain pelanggaran terhadap HAM, ketimpangan sosial ekonomi (global injustice), pertentangan atau konflik yang berkepanjangan dengan berbagai akibatnya, dan ekstrimisme sosial, ideologi politik dan agama.
Beruntung di Indonesia ada Muhammadiyah dan NU yang telah dan secara terus menerus memainkan peran-peran strategis mengangkat martabat manusia antara lain melalui pendidikan dan agama, mengembangkan berbagai program aksi untuk pemberdayaan manusia dan program-program ekonomi keumatan, menciptakan harmoni sosial, memperkokoh perdamaian serta melawan segala bentuk ekstrimisme.
Karena itulah, atas jasa besar yang telah diberikan, maka Muhammadiyah dan NU sangat layak mendapatkan apresiasi berupa Nobel. Apresiasi Nobel ini tentu bukan untuk bangga-banggaan, akan tetapi justru untuk mendorong agar spirit memberikan yang terbaik bagi bangsa dan kemanusiaan haruslah terus dilakukan oleh banyak pihak. (Riz)