Naskah Akademik: Langkah Kongkrit Peserta DAM Nasional IMM Tasik

Naskah Akademik: Langkah Kongkrit Peserta DAM Nasional IMM Tasik

TASIKMALAYA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya sukses menyelenggarakan kegiatan pengkaderan Darul Arqom Madya Nasional tahun 2022. Kegiatan tersebut dilaksanakan dari tanggal 19 – 23 Juli 2022 yang bertempat di PCM Sariwangi dengan tema “Navigasi Pendidikan pasca pandemi Civid-19 : Pondasi, Tranformasi dan Solusi”.

Tujuan dari kegiatan ini adalah ingin Melahirkan sosok pimpinan yang memahami fondasi pendidikan yang berkeadilan Serta Mampu meningkatkan kualifikasi penguatan kapasitas dan kualitas  potensi kader melalui wawasan terhadap situasi pendidikan kontemporer serta Mewujudkan dan membuat formulasi baru untuk merancang grand design pendidikan yang tidak kehilangan akar nilai juga berkemajuan melahirkan ide dan inovasi yang konkret.

Di ujung kegiatan para peserta berhasil membuat grand design langkah konkrit yang dituangkan dalam sebuah bentuk naskah akademik yang mana naskah akademik itu diharapkan menjadi sebuah solusi baru akan hadirnya pendidikan di Indonesia yang lebih baik.

Salah satu peserta DAM Nasional asal PC IMM Kabupaten Tasikmalaya Muhammad Miqdar mengatakan bahwa Produk naskah akademik ini akan dikembangkan juga disampaikan kepada pihak pihak tertentu sebegai bentuk rekomendasi perbaikan pendidikan.

“Iya kita berharap produk naskah akademik ini bisa terus dikembangkan serta di implementasi oleh pihak-pihak tertentu seperti Pemerintah, IMM dan Persyarikatan Muhammadiyah,” kata Miqdar.

Mengingat produk naskah akademik ini bahasannya terkait Keamanan dan Kenyamanan Pendidikan di Indonesia yang artinya kita mengidentifikasi banyak persolaan patologi pendidikan yang harus kita selesai bersama, terutama dalam hal kekerasan seksual yang sampai hari ini belum ada titik terang baik penyadaran ataupun pendamping secara kolektif oleh komunal masyarakat.

“Tema besar dalam naskah akademik ini adalah keamanan dan kenyamanan dalam lembaga pendidikan di Indonesia yang kita fokuskan pada solusi kongkrit kekerasan seksual yang terjadi di dunia pendidikan,” tandasnya.

Naskah Akademik yang merayakan keilmuan melalui budaya menulis, menambah irisan kesan bagi semua pihak terkhusus peserta DAM.

“DAMNAS PC IMM Tasikmalaya mampu memberikan kesan yang sungguh luar biasa bagi saya secara pribadi, bagaimana tidak? Produk Naskah Akademik yang disusun secara kolektif membuat keragaman rasa tercampur bagi saya, dikarenakan semua perwakilan Cabang IMM di berbagai daerah dalam satu ruangan terkumpul”, ungkap Haikal salah satu delegasi PC IMM Bantul.

Sebagai kader Madya IMM, menyusun naskah akademik untuk merespon persoalan yang terjadi adalah sebuah keharusan, karena didalam Tri Kompetensi IMM ada ideologi Intelektualitas yang menjadi dasar motivasi untuk terus bergerak.

“Naskah akademik ini dapat membuktikan bahwa kami sebagai kader IMM yang unggul dalam intelektual mampu mengkritisi suatu permasalahan yang menjadi keresahan terbesar bagi masyarakat Indonesia  dan mampu mencari titik temu sebagai solusi permasalahan ini” ungkap salah satu delegasi PC IMM Surabaya.

Menurut Isa, salah satu peserta darul Arqam Madya asal Ciamis, bentuk kaderisasi ortom muhammadiyah tidak hanya tentang gerakan tapi sudah masuk kedalam aktualisasi nilai nilai ideologis dalam tulisan.

“Naskah akademik ini saya harap menjadi bukti, bahwa kaderisasi ortom muhammadiyah tidak hanya dalam ruh dan gerakan saja, tapi mengakar sampai ke pemikiran yang dituangkan dalam sebuah karya tulis. Fenomena ini saya harap terus dirawat, bahkan dikembangkan guna kebaikan ummat, bangsa dan negara dikemudian hari,” kata Moch Isa.

Navigasi Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 : Fondasi, Transformasi, dan Solusi. Ini merupakan tema yang menarik kami untuk berdiaspora dan berdialek bersama, memikirkan bagaimana transformasi pendidikan itu sendiri yang menyelaraskan dengan fondasi, transformasi, dan solusi itu sendiri.

“Banyak pengalaman berharga akhirnya yang membuat saya merasa bangga bisa menyusun naskah akademik bersama teman-teman kader IMM terbaik di cabangnya masing-masing,” ucap Fagin Zaedan salah satu delegasi PC IMM Kota Cirebon.

Naskah akademik ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap kekerasan seksual didunia pendidikan yang mana kami anggap pemerintah kurang tegas dalam penanganannya. (Riz)

Exit mobile version