STABAT LANGKAT, Suara Muhammadiyah – Majelis Diktli-Litbang PP Muhammadiyah yang diwakili Dr. Muhammad Syamsuddin melakukan kunjungan ke Pesantren Muhammadiyah Kwala Madu Stabat Langkat, Sumatera Utara, Jumat (22/7). Muhammad Syamsuddin berada di Sumatera Utara dalam rangka pelantikan WR 1, WR2 dan WR 3 UMSU yang berlangsung, Sabtu (23/7).
Beberapa hari sebelumnya kunjungan yang sama dilakukan salah seorang Pimpinan Majelis Diklat-Litbang PPM lainnya, Dwi Cahyono.
Dr. Muhammad Syamsuddin melihat dari dekat berbagai prasarana yang dimiliki Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu Langkat itu. Kini pesantren milik Muhammadiyah itu mengasuh sekitar 1000 santri-santriah dari tsanawiyah dan aliyah.
Ada sebelas pesan dari Muhammadiyah Syamsuddin kepada pesantren Kwala Madu:
1. Dalam pengelolaan Pesantren Muhammadiyah harus ditentukan keunggulan apa yang akan dicapai;
2. Mencari peluang bea siswa di Pergruan Tinggi di Timur Tengah;
3. Menggali potensi siswa di luar akademik, seperti kedisiplinan, kerapian, kebersihan, dan lainnya;
4. Perlu dibuat kelas ekstra, seperti latihan baca kitab, jurnalistik dan life skill lain di luar jam efektif;
5. Sering diadakan perlombaan seni, seperti pidato, mengarang, tahfidz, melukis dan lain-lain;
6. Menentukan juara tidak hanya berpatokan kepada nilai kognitif;
7. Sering melakukan penilaian kelas pada aspek kebersihan, kerapian, kelengkapan sarpras dan keaktifan kelas;
8. Sesekali wali kelas datang ke asrama pada malam hari menemui anak-anak kelasnya untuk menjalin keakaraban dan dorongan moral;
9. Guru harus selalu menyampaikan spirit dari materi/pelajaran yang diberikan;
10. Model pembelajaran harus dengan gaya aktif;
11. Merangsang siswa melakukan analisis dan evaluasi dalam pembelajaran untuk mencapai kompentensi dasar “keterampilan” pada materi tertentu.
Sebelas pesan penting Muhammad Syamsuddin itu menjadi catatan penting dalam pengembangaban pesantren modern Muhammadiyah langkat ke depan. (Syaifulh)