SD MuhlaS Gali Potensi Literasi, Atasi Kecanduan Gadget

SD MuhlaS Gali Potensi Literasi, Atasi Kecanduan Gadget

SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Berbagai upaya menarik minat baca dan tulis para siswa terus ditingkatkan, salah satunya Sekolah Prestasi SD Muhammadiyah 11 Surabaya, yang lebih dikenal SD MuhlaS bekerja sama dengan Gendis Sewu menggelar kegiatan mendongeng dan menulis cerpen yang dilaksanakan selama empat hari mulai hari Selasa hingga Jumat, (19-23/7/2022).

Perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Surabaya, Ratna Tunggal Dewi menjelaskan Gerakan Pendongeng dan Penulis Seribu Berkarya (Gendis Sewu) adalah program dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam meningkatkan literasi sekolah di kota Surabaya, dalam hal ini bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.

“Kegiatan Gendis Sewu di SD MuhlaS di laksanakan selama empat hari, dimana hari pertama pembukaan serta pengenalan petugas perpus serta pembagian dua kelompok, 10 anak kelas mendongeng serta 12 anak kelas menulis, dihari kedua dan seterusnya diberikan materi untuk kelas mendongeng membaca nyaring yaitu cara membaca tulisan dengan suara yang keras, tinggi, atau lantang juga materi mendongeng itu mudah”, terang Ratna.

Ratna berharap, para guru mampu menggali potensi literasi anak didiknya agar mengatasi kecanduan terhadap gadget dan diarahkan menulis cerita pendek maupun mendongeng yang jauh lebih menyenangkan.

“Hasil menulis cerpen siswa SD MuhlaS nanti akan dijadikan sebuah buku yang akan diterbitkan oleh tim Gendis Sewu kecamatan Krembangan, sedangkan hasil mendongeng, karyanya nanti juga akan dijadikan dalam satu CD”, tutup Ratna.

Ketika dikonfirmasi, Sabtu (23/7/2022), salah satu guru penanggung jawab kegiatan, Vemy Citra, S.Pd sangat mengapresiasi tim Gendis Sewu kecamatan Krembangan dalam upaya meningkatkan minat baca dan tulis siswa dan siswi SD Muhammadiyah 11 Surabaya untuk mengajak peserta didik aktif dalam menulis dan berkisah atau mendongeng.

“Membaca merupakan modal awal untuk menjadi seorang pendongeng. Dengan membaca buku, seorang pendongen tidak ragu dalam berkisah. Keberanian dan kepercayaan diri terbentuk apabila seorang pendongeng rajin membaca buku”, ungkap Vemy.

Masih dengan Vemy memaparkan, tujuan program tersebut untuk memupuk semangat anak-anak yang memiliki bakat menulis dan berkisah untuk berkarya. Mengembangkan budaya literasi dilingkungan sekolah sehingga bisa menciptakan bibit-bibit penulis dan pendongeng yang dapat menginspirasi para siswa SD Muhammadiyah 11 Surabaya.

Sementara itu, salah satu siswa peserta kelas mendongeng, Callista Zahra Maulana mengaku sangat senang sekali bisa mengikuti kegiatan tersebut dengan membawakan cerita Cinderella.

“Awalnya sempat grogi mendongeng di depan teman-teman dan kakak-kakak dari Gendis Sewu, Alhamdulillah akhirnya bisa lancar sampai selesai mendongeng tentang Cinderella”, aku siswa kelas 4 An-Nahl yang bercita-cita ingin menjadi dokter. (Yuda Panuluh)

Exit mobile version