KENDAL, Suara Muhammadiyah – Ikhtiar kolektif untuk meningkatkan kualitas guru Muhammadiyah di Kendal telah dilakukan bersama melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kendal dengan pihak Universitas Ahmad Dahjlan (UAD) Yogjakarta.
Pendandatanganan MoU tentang Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut berlangsunmg pada Sabtu (23/7) di gedung DPRD Kab. Kendal. Adapun yang terlibat dalam penandatanganan MoU dimaksud adalah Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam, dan Rektor UAD Yogjakarta, Muchlas.
Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam sangat mengapresiasi atas penandatangan MoU bersama sebagai salah satu usaha bersama untuk meningkatkan kualitas para guru Muhammadiyah di Kendal.
“Melalui studi lanjut dari Strata Satu menuju jenjang Strata Dua di UAD Yogjakarta ini tentu memiliki dampak positif, yaitu meningkatnya kualitas para guru Muhammadiyah di Kendal” kata Ikhsan.
Diakuinya, perkembangan dunia pendidikan berjalan begitu cepat yang berpengaruh terhadap lembaga pendidikan di Muhammadiyah, sehingga dibutuhkan tenaga-tenaga yang lebih profesional.
“Kualitas guru Muhammadiyah dapat ditingkatkan melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Strata satu yang dulunya gaya, sekarang sudah terselip dengan strata dua, dan tidak lama lagi juga akan terselip, maka peningkatan kualitas prefesi guru mutlak dilakukan” ungkapnya.
Ikhsan berharap, guru Muhammadiyah dengan gelar yang tinggi mampu diiringi dengan akhlaq yang lebih baik, sehingga gelar yang disandang tidak sekedar formalitas.
Menyinggung tentang Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA), Ikhsan berharap kepada seluruh guru-guru Muhammadiyah SLTA mengajak kepada para alumninya dan yang akan datang untuk masuk kuliah di UMKABA.
“S1 di UMKABA dilanjut S1 di UAD Yogjakarta” ujarnya.
Sementara itu Kaprodi Magister Manajemen Pendidikan (MP) UAD Yogjakarta, Suyatno mengatakan, bahwa program kerja sama dalam rangka peningkatan kualitas guru melalui jenjang pendidikan Magister Pendidikan sudah di lakukan di beberapa Wilayah Indonesia Timur, dan Tengah.
“Kami melakukan sillaturrahmi dan membangun persaudaraan ke PTMA, juga ke Majelis Dikdasmen melalui PDM yang ada dalam rangka kolaborasi untuk membesarkan amal usaha Muhammadiyah” katanya.
Terkait beasiswa mahasiswa studi Magister Manajemen Pendidikan UAD, Suyatno menyampaikan, berdasarkan pengalaman yang sudah berjalan, bagi guru – guru yang mengajar di sekolah Muhammadiyah, beasiswanya dalam bentuk pemotongan sebesar 50 %.
Suyatno berharap melalui MoU tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan bersama dalam rangka memajukan sekolah Muhammadiyah.
“Sebuah sekolah dapat dikatakan maju apabila terdapat SDM berkualitas, meningkatkan kompetensinya, serta tidak berhenti belajar” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kendal, Sodik Purwanto menyampaikan, bahwa Majelis yang dipimpinnya tidak bosan-bosan untuk memotivasi para guru untuk studi lanjut dan memberi bimbingan lebih.
Sodiq mengingatkan, guru di sekolah Muhammadiyah tidak sebatas mampu memenuhi syarat administratif kualifikasi sarjana S1 pendidikan, tetapi dibutuhkan cara berfikir lebih, sehingga melalui studi lanjut S2 mahasiswa akan mengalami banyak diskusi dan berfikir.
“Dengan banyaknya guru Muhammadiyah bergelar magister pendidikan, maka semboyan Muhammadiyah berkemajuan benar-benar nyata” katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain jajaran Majelis Dikdasmen PDM Kendal, para Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah di Kendal, dan puluhan guru potensial di lingkungan Muhammadiyah.
Usai acara sosialisasi Prodi Magister Manajemen Pendidikan dilanjutkan dengan kuliah umum ‘Pengelolaan Sekolah di Era Merdeka Belajar’ dengan nara sumber, dosen pasca sarjana Magister Manajemen Pendidikan UAD, Achadi Budi Santoso. (fur)