YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bidang Kader dan Korps Instruktur Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Abdul Rozaq Fakhruddin Kota Yogyakarta, hari Jum’at (29/07/2022) menyelenggarakan kegiatan studium generale dengan tema “Integrasi Perkaderan Muhammadiyah-IMM (Ideologi dan Gerakan)”.
Dengan penuh rasa syukur, kegiatan studium generale ini dapat diselenggarakan dengan lancar. Latihan Instruktur Dasar (LID) merupakan perkaderan khusus dalam tubuh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang nantinya akan memiliki andil lebih dalam proses pengkaderan IMM khususnya di bawah naungan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Abdul Rozaq Fakhruddin Kota Yogyakarta. Studium generale ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan LID tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan di Hall Baroroh Baried, Gedung Siti Walidah Lantai 4, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Kegiatan studium general ini dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Abdul Rozaq Fakhruddin Kota Yogyakarta IMMawan Yamanan beserta jajarannya. Turut hadir pula IMMawan dan IMMawati perwakilan dari masing-masing Pimpinan Komisariat se-Cabang Abdul Rozaq Fakhruddin Kota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, IMMawan Muhammad Iqbal selaku Sekretaris Bidang Kader PC IMM AR Fakhruddin mewakili Ketua Bidang Kader IMMawan Abid Abdillah yang berhalangan hadir menyampaikan bahwa IMM merupakan salah satu organisasi otonom (ortom) dibawah naungan Muhammadiyah yang merupakan perpanjangan tangan dari Muhammadiyah itu sendiri dalam menyebarluaskan dakwahnya di ranah yang basis massanya homogen yaitu mahasiswa.
IMM adalah sebuah organisasi perkaderan dan regenerasi menjadi hal yang harus senantiasa dilakukan. Internalisasi ideologi menjadi salah satu substansi atau hal mendasar dalam IMM. Untuk membentuk suatu sistem perkaderan yang berkesinambungan dan berkelanjutan maka dibentuklah komponen perkaderan baik perkaderan utama, khusus, maupun pendukung.
IMMawan Muhammad Iqbal juga menyampaikan “Tema ini diambil karena dirasa perlu adanya revitalisasi agar sebutan IMM sebagai salah satu ortom adalah benar. Setelah itu, dicoba untuk melakukan rekonstruksi atau membangun ulang sebuah paradigma perkaderan yang baik itu seperti apa ditengah proses adaptasi kebiasaan baru. Kemudian dilakukan reorientasi bahwa perkaderan IMM kita orientasikan untuk mewujudkan cita-cita IMM itu sendiri”.
Sementara itu, Ketua Umum PC IMM AR Fakhruddin IMMawan Yamanan menyampaikan dalam sambutannya bahwa perjalanan panjang yang dilalui oleh peserta LID XIX dapat dimaknai sebagai sebuah proses bahwasannya untuk membangun suatu sistem perkaderan, untuk membangun sosok yang akhirnya akan menjadi salah satu pelindung bagi nilai-nilai yang ada dalam ikatan itu merupakan proses yang tidak bisa dipahami hanya sekedar suatu hal yang remeh temeh belaka.
Menjadi seorang instruktur, menjadi seorang yang nantinya akan memperjuangkan nilai-nilai dasar yang ada dalam ikatan adalah tanggungjawab besar yang itu tidak bisa kemudian dilakukan oleh semuanya. Kemudian, IMMawan Yamanan juga menanggapi sebuah tulisan yang beberapa waktu belakangan ini cukup ramai diperbincangkan khususnya di lingkungan PC IMM AR Fakhruddin yang mengkritisi posisi IMM hari ini.
Dalam tulisan tersebut menyebutkan bahwa gerakan intelektual bahkan IMM itu telah mati. Hal tersebut menjadi catatan bahwasannya dalam proses perkaderan maupun organisasi yang dilakukan oleh IMM mengalami suatu titik permasalahan yang harus direfleksikan secara bersama. Menurut IMMawan Yamanan, tulisan yang beredar tersebut dapat dipahami bukan sebagai suatu penghinaan atau dimaksudkan untuk merendahkan ikatan, akantetapi lebih kepada seruan untuk mencoba bersama-sama merefleksikan kondisi yang ada dalam tubuh IMM khususnya di PC IMM AR Fakhruddin.
Studium generale ini dimoderatori oleh IMMawati Ummu Khanifa selaku Ketua Korps Instruktur IMM AR Fakhruddin dan dibersamai oleh dua orang narasumber yaitu IMMawan Jenal A. Nurfalah, S. Pd.I, M.Si. selaku Sekretaris Bidang Kader PWPM Yogyakarta dan IMMawati Fatmawati, S.IP., M.AP. selaku Ketua Korps Instruktur Purna.
Dalam materinya, IMMawan Jenal mengawali dengan beberapa ayat-ayat perkaderan yaitu Q.S. Ali Imron : 104, Q.S. Ash-Shaff : 4, dan Q.S. An-Nisa : 9. Dalam ketiga ayat tersebut dapat dimaknai bahwa menjadi kader apalagi seorang instruktur adalah salah satu proses berjihad dijalan Allah, senantiasa belajar untuk menyeru pada kebaikan, dan regenerasi adalah hal yang penting dan perlu menjadi perhatian bersama.
Dalam kesempatan ini, IMMawan Jenal menegaskan bahwa instruktur adalah ideologi berjalan. Oleh karenanya, harus ada pembeda antara mereka yang menjadi instruktur dengan teman-teman yang bukan instruktur. Di akhir materinya, beliau berpesan bahwa “Perkaderan bukanlah segala-galanya, tapi dari perkaderanlah dimulai segala-galanya”.
Tidak jauh berbeda dengan IMMawan Jenal, IMMawati Fatmawati juga menyampaikan bahwa menjadi instruktur harus update dengan segala informasi yang ada. Menjadi instruktur harus siap jika seandainya ada kader yang membutuhkan kehadirannya untuk diajak diskusi, curhat, dan sebagainya. Akan sangat aneh ketika kader mengajak diskusi akan tetapi instruktur tidak tahu topik diskusi tersebut. Di akhir materinya, IMMawati Fatmawati menyampaikan “Give to the world the best you have and you will get the best”.
Ada salah satu kader yang menanyakan terkait dengan seleksi alam yang terjadi dalam organisasi khususnya IMM ini. Dalam kesempatan tersebut, IMMawan Jenal menanggapi dengan memberikan kalimat “Yang lelah biarlah menepi, yang cinta tetaplah berdiri”.
Kemudian disambung oleh IMMawati Fatmawati yang menyampaikan bahwa seleksi alam merupakan hal yang sering ditemui apalagi di IMM. Realita yang terjadi di Sulawesi karena beliau merupakan kader IMM asal Sulawesi, berapa banyakpun kader hasil Darul Arqam Dasar (DAD), yang bertahan bisa dihitung dengan jari. Memang perlu adanya metode atau cara baru yang dilakukan agar kader bertahan dalam ikatan.
Kegiatan studium generale ini tidak hanya sekadar formalitas studium generale saja. Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan launching buku Sistem Perkaderan Pendukung yang disusun oleh Bidang Kader dan Korps Instruktur PC IMM AR Fakhruddin. Harapannya, buku tersebut dapat memberikan kebermanfaatan bagi keberlangsungan perkaderan khususnya di wilayah PC IMM AR Fakhruddin. (Nur Laila/Riz)