YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebentar lagi, Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serempak akan menyelenggarakan perhelatan akbar lima tahunan, yakni muktamar. Sesuai dengan hasil keputusan Tanwir 30 Juni 2022, muktamar akan dilaksanakan secara secara tatap muka pada 18-20 November 2022 di Surakarta, Jawa Tengah.
Agenda akbar ini juga dapat memberi ruang tertentu untuk penggembira dengan ketentuan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Dan mengedepankan keamanan, keselamatan, dan juga kearifan untuk pengakhiran Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Gegap gempita menyongsong muktamar pun telah terasa vibrasinya. Warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah telah lama menantikan dilaksanakannya perhelatan ini, mengingat sempat tertunda yang seyogianya dilaksanakan pada 1-5 Juli 2020 akibat amukan dahsyat Covid-19. Kini kerinduan mereka terbayarkan, karena hanya menunggu hitungan bulan, muktamar bakal diselenggarakan.
Penyelenggaraan muktamar tak terlepas dari peluncuran logo beserta tema pendukungnya. Untuk tema muktamar Muhammadiyah mengusung tema “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta.” Sedangkan tema muktamar ‘Aisyiyah “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa.” Kehadiran logo dan tema ini diharapkan penyelenggaraan muktamar makin semarak yang memancarkan aura kegembiraan dari seluruh warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiah.
“Oleh karena itu dengan keberadaan Logo Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 diharapkan muktamar akan semakin semarak penuh syi’ar dan kegembiraan muktamar,” terang Dr M Nurul Yamin, MSi seusai Rapat Persiapan Muktamar di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta (1/8).
Yamien meminta agar implementasi sosialisasi dan penggunaan logo muktamar ini harus berjaling-berkelindan dengan tarikan napas kebaikan dan keindahan estetika. Dan juga untuk menggentus (mendorong) aktivitas perekonomian bagi warga persyarikatan maupun masyarakat luas dan para pelaku usaha kecil dan mikro menengah (UMKM).
Pada saat bersamaan Panitia Pusat Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tidak melarang bagi masyarakat, terlebih bagi warga, pimpinan persyarikatan, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang akan menggunakan logo Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48.
Panitia juga berharap, penggunaan Logo Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah harus memperhatikan aspek etika dan estetika. “Artinya, penggunaan logo muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus berkaitan dengan hal-hal kebaikan dan keindahan,” jelasnya.
Yamien juga meminta afar pelaksanaan muktamar nanti yang rencana akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, seluruh peserta muktamar harus mematuhi protocol kesehatan berdisiplin tinggi mengingat wabah Covid-19 belum sepenuhnya hilangnya.
“Juga, panitia tidak lelah mengingatkan kepada yang akan datang ke muktamar untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan karena pandemi covid 19 belum sepenuhnya usai, agar kesehatan kita semua terjaga sehingga seperti amanat Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir, bahwa kita datang dan pulang muktamar dengan gembira dan tetap dalam keadaan sehat wal afiat,” pungkasnya. (Cris)