JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Empat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berhasil menjadi delegasi kampus dalam kegiatan Youth Innovation Forum yang diselenggarakan oleh Global Youth Action.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Rahman Djalun (Ilmu Komunikasi), dan Muhammad Fathur Rizky (Teknik Industri), Izzatunnisa Fadhilah dan Anissa Azzahra Maharani (Pendidikan Bahasa Inggris).
Tergabung dalam Foreign Language Community, Annisa dkk. saling memberikan dukungan dalam mengikuti program internasional untuk menambah pengalaman, wawasan dan kemampuan berbahasa asing.
Global Youth Action merupakan organisasi pemuda internasional yang menciptakan kolaborasi antar gerakan pemuda di Indonesia dan di seluruh dunia, mendukung dan mengkampanyekan Sustainable Development Goals (SDGs) yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Youth Innovation Forum merupkan platform bagi pemimpin muda untuk belajar dan berbagi tentang ide inovatif dan implementatif untuk mewujudkan SDGs, serta mendorong pemuda untuk memberikan dampak positif ke lingkungan sekitar. Youth Innovation Forum akan diselenggarakan di tiga negara yaitu Singapore, Malaysia, dan Thailand.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia dengan total peserta lebih dari 100 yang tergabung, siswa maupun mahasiswa dengan isu utama yakni sosial, budaya, teknologi, dan pendidikan.
Saat ditemui di Lantai 2 Gedung Muhammadiyah Civilization Center UMJ, pada Senin (01/08), Annisa dkk. membagikan ceritaterkait keikutsertaannya di Youth Innovation Forum. “Tujuan utama kami ikut kegiatan ini untuk seminar Internasional. Selain itu ada perlombaan tentang kreatifitas, seperti lomba kreatifitas video dan juga akan ada sesi presentasi nantinya,” ujar Rahman.
Tiga negara yang dikunjungi memiliki agenda yang berbeda. Malaysia misalnya, Rahman mengatakan di Malaysia mereka akan mengikuti Seminar Internasional, diskusi inovasi untuk mendukung SDGs, dan sesi presentasi. Berbeda dengan Thailand dan Singapura, disana mereka akan mengikuti sesi pertukaran pemahaman mengenai budaya.
“Kalau Singapura dan Thailand yang memiliki keragaman budaya, kita akan bertukar pemahaman budaya negara kita dan negara mereka, itu yang akan kita dapat saat menyambangi negaranya,” ucap Izzatunnisa.
Annisa, peserta sekaligus Ketua Foreign Language Community UMJ menjelaskan ini adalah program yang sangat bagus, terlebih pada sesi presentasi. Melalui program tersebut Annisa mengaku walaupun tidak mendapat kesempatan untuk presentasi, tapi ia tetap bersemangat dan akan terus mengembangkan idenya.
“Satu program yang ingin saya dan kita kembangkan adalah perpustakaan terpadu. Perpustakaan yang bisa mencakup anak-anak dengan keterbatasan seperti buta huruf sampai minimnya Pendidikan yang didapat. Nantinya mereka (anak-anak) tidak hanya datang untuk membaca buku, akan ada tambahan kegiatan untuk peningkatan kemampuan anak-anak tersebut,” jelas Annisa.
Banyak harapan-harapan yang ingin dicapai oleh ke empat mahasiswa tersebut, seperti dapat mempeluas relasi dan networking, mengembangkan komunitas, meningkatkan skill dalam bersosialisasi, jadi inspirasi untuk mahasiswa lainnya, dan mampu berbuat banyak untuk membantu Universitas dalam hal peningkatan akreditasi mencapai unggul.
Keberangkatan keempat mahasiswa mendapat dukungan dari UMJ. “Kampus UMJ mendukung kami, memberikan motivasi, dan kemudahan dalam hal administrasi. Sehingga mempermudah kami untuk mencari sponsor,” tegas Fathur.
Mewakili UMJ, Warek I dan Warek IV melakukan pertemuan dengan Annisa dkk., Senin (01/08), di Lantai 2 Gedung Muhammadiyah Civilization Center, untuk melepas keempat mahasiswa yang akan berangkat pada Rabu (03/08) mendatang. Annisa dkk. akan mengikuti program selama 1 minggu di tiga negara yakni Malaysia, Singapura dan Thailand.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Septa Candra, S.H., M.H., Wakil Rektor IV UMJ mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan bertaraf internasional yang diikuti mahasiswa bernilai dan berdampak positif bagi mahasiswa maupun universitas.
“Bagi mahasiswa lainnya akan terpacu juga untuk ikut kegiatan internasional. Jelas berdampak positif untuk institusi disamping mempunyai nilai lebih terhadap mahasiswanya karena ini adalah awal untuk mereka berani melanjutkan studi di luar negeri. Sehingga lulusan UMJ akan tersebar dimana-dimana,” ujar Septa.
Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, S.Kp., M.Kep., berharap mahasiswa lain mampu berprestasi dalam kompetisi taraf nasional maupun internasional. Karena itu akan menjadi bekal pengalaman untuk melanjutkan studinya di luar negeri.
“Saya berharap mahasiswa mampu meraih prestasi-prestasi dalam kompetisi dalam kegiatan internasional. Itu sebagai bekal pengalaman dan ke depan anak-anak (mahasiswa) ini bisa melanjutkan studinya ke luar negeri,” kata Hadi. (JD/KSU)