• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Menjalani Kehidupan di Bawah Naungan Hayatan thayyibah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
4 Agustus, 2022
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Menjalani Kehidupan di Bawah Naungan Hayatan thayyibah
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kehidupan telah 2,5 tahun menghadapi wabah Pandemi Covid-19. Kehadiran wabah tersebut telah mentransformasikan seluruh kebiasaan hidup manusia. Dan agama Islam telah mengajarkan untuk menerapkan dan mengedepankan sebuah kehidupan baru yakni Hayatan thayyibah.

“Inilah yang harus di amalkan oleh umat manusia di dunia saat ini,” terang Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2005-2010 dan 2010-201, Prof Dr H Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, MA., PhD saat menjadi narasumber dalam acara Pengajian Tarjih Muhammadiyah edisi ke-181, Rabu (3/8) di Serambi Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

Baca Juga

PCM Pedan Klaten Gelar Pengajian Tarjih

Tauhid Itu Meninggikan Allah dan Memperlakukan Semua Manusia Setara

Diksi Hayatan thayyibah mengandung arti yang luas. Bisa diartikan sebagai kehidupan yang baik, sehat, positif, dan konstruktif. Menurut pakar Bahasa Arab kata-kata yang mengandung makna baik, seperti Thayyib, Hasan, Khair, dan sebagainya memiliki arti superlative (tafdhil).

Kata hasan tidak sekadar berarti baik, tetapi terbaik. Demikian juga halnya dengan kata khair yang memiliki arti keterbaikan. Apalagi dalam bentuk jamak, seperti fasthabiqul khairat yang berarti berlomba-lomba untuk meraih percik-percik keterbaikan-keterbaikan.

“Maka Hayatan thayyibah adalah kehidupan yang terbaik. Dengan pesan agama ini, marilah kita siapkan sebuah kehidupan yang terbaik. Dan saya berpendapat yang sering kita gembar-gemborkan mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur harus di mulai dari kehidupan individu yang mengamalkan Hayatan thayyibah,” ujarnya.

Prof Din Syamsuddin menekankan bahwa kehadiran tahun baru hijriah yang baru saja dilewati bersama menjadi wahana manusia harus bisa mengamalkan dan membudayakan Hayatan thayyibah. Tanpa prinsip tersebut, mustahil terwujudnya kehidupan yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

“Marilah dengan pasca Covid-19 dan memasuki tahun baru hijriah, kita bertekad untuk menampilkan Hayatan thayyibah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Dan hari yang akan datang harus lebih dari hari ini,” ajaknya. (Cris)

Tags: Din SyamsuddinHayatan thayyibahPengajian Tarjih
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

PCM Pedan Klaten Gelar Pengajian Tarjih
Berita

PCM Pedan Klaten Gelar Pengajian Tarjih

6 Maret, 2023
Tauhid Itu Meninggikan Allah dan Memperlakukan Semua Manusia Setara
Berita

Tauhid Itu Meninggikan Allah dan Memperlakukan Semua Manusia Setara

26 Januari, 2023
Hadir di Unismuh, Din Syamsuddin Dorong Muhammadiyah Lakukan Pendidikan Politik
Berita

Hadir di Unismuh, Din Syamsuddin Dorong Muhammadiyah Lakukan Pendidikan Politik

14 Januari, 2023
Next Post

Penerima Hibah Penelitian dan Pengabmas UNMUHA Didorong Tepat Waktu

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In