WONOSOBO, Suara Muhammadiyah – Jambore Nasional SAR Muhammadiyah di Wonosobo berlangsung pada 11 – 14 Agustus 2022, salah satu yang di adakan Panitia Jambore adalah 8 jenis perlombaan yang diharapkan mengasah skill peserta jambore, salah satu di antaranya adalah perlombaan MFR (Medical First Responder).
MFR adalah sebuah program pelatihan kegawat daruratan untuk Anggota Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) dengan maksud untuk memberi nilai lebih pada diri seorang calon relawan, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Adapun tujuan dari kegiatan MFR ini yaitu memberi pengetahuan dan pelatihan kepada anggota MDMC tanpa alat maupun dengan alat medis agar dapat berperan dalam melaksanakan misi kemanusiaan pada kondisi kondisi gawat darurat.
Dengan di tambahkannya salah satu lomba ini harapannya bisa meningkatkan pengetahuan dan skill serta aktif dalam merespon kegawatdaruratan, panitia berharap MFR dapat melatih kesiapsiagaan anggota MDMC dalam pemberian pertolongan pertama pada kondisi-kondisi gawat darurat sebelum mendapat pertolongan dari paramedis.
Pembekalan ilmu dan ketrampilan yang dulu dikenal sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) atau disebut juga Pertolongan Pertama (P3) ini wajib dimiliki bagi Rescuer MDMC muda meskipun di dalam MDMC itu sendiri sudah ada tim yang terdiri dari paramedis. Namun demikian kemampuan dasar ini tetap diajarkan dan sekaligus di lombakan pada event jambore yang melibatkan juri dari dokter Rumah Sakit Muhammadiyah.
“ Medical First Responder sangat penting dikuasai relawan Muhammadiyah khususnya dan masyarakat umum pada umumnya, mengingat kemampuan ini bisa diterapkan dalam segala situasi. Khususnya RJP (resusitasi Jantung Paru ) dimana pada situasi tertentu kita mendapatkan orang yang tenggelam maupun yang dianggap sudah meninggal, tapi langkah medis Resusitasi jantung paru (RJP) mampu mengembalikan fungsi napas dan atau sirkulasi darah di dalam tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertujuan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.” Tutur Emi Priati salah satu relawan medis dari RS PKU Muhammadiyah Wonosobo.
“Ada dua jenis MFR yang dilombakan pada event kali ini, diantaranya RJP (Resusitasi Jantung Paru ) untuk dewasa dan anak serta penanganan Fraktur (Patah tulang). Fraktur salah satu jenis cedera yang cukup umum terjadi pada saat respon bencana, dengan kemampuan dasar yang dimiliki MDMC ini diharapkan bisa membantu penanganan dasar sebelum ditangani ahli medis,” lanjut Emi saat ditemui redaksi di ruang medis panitia jambore.
Tujuan diadakan lomba MFR ini untuk mempersiapkan SDM yang handal khususnya relawan MDMC untuk dapat membantu dalam penanganan kecelakaan penerbangan, pelayaran, bencana dan kondisi yang membahayakan manusia di daerahnya masing-masing.
Pencapaian yang diharapkan dalam lomba berupa referesh materi MFR (Medical First Responder) yang diungkapkan Ketua Panitia Satrio adalah agar seluruh relawan dapat berproses dengan baik dalam mengikuti lomba selanjutnya sehingga mempunyai kinerja dan kualifikasi dasar yang meningkat dan lebih baik dari sebelumnya khususnya pada Skill MFR. (Arief/Riz)