Tingkatkan Kapasitas Guru, Aisyiyah Prambanan dan UAD Adakan Pelatihan

Tingkatkan Kapasitas Guru, Aisyiyah Prambanan dan UAD Adakan Pelatihan

SLEMAN, Suara Muhammadiyah– Dalam rangka peningkatan kompetensi guru Aisyiyah, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UAD dan Majelis Dikdasmen PCA Prambanan menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas guru PAUD Aisyiyah melalui bermain Out Bound. Pelatihan  ini diadakan pada hari Jumat- sabtu, 12-13  Agustus 2022 di Kelurahan Sumberharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman.

Pada hari Jumat kegiatan dimulai pukul 12.30- 16.00 WIB, dan hari Sabtu  dilaksankan pada pukul 08.00 – 12.00 WIB. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Dr. Febritesna Nuraini, S.Sos, M.Pd bekerjasa sama dengan Didaksmen PCA Prambanan serta Ikatan Guru ABA. Kegiatan ini diikuti oleh guru PAUD Aisyiyah yang berjumlah 115 guru, dan guru Satuan Paud sejenis (SPS) berjumlah 10 guru. Kegiatan ini dibuka oleh Suyati selaku Ketua Dikdasmen Aisyiyah Prambanan Sleman.

Acara pertama yaitu paparan materi yang dilakukan oleh tim UAD. Materi yang disampaikan terbagi ke dalam tiga sesi. Sesi yang pertama disampaikan oleh Agus Supriyanto, M.Pd yang berkaitan dengan pendidikan karakter di Pendidikan Anak Usia Dini dan tantangan pendidikan abad 21. menurutnya, pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini karena karakter sebagai poros pendidikan, untuk itu perlu penguatan pendidikan karakter anak melalui harmonisasi hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan didukung pelibatan publik yang bekerjasama dengan masyarakat, sekolah dan keluarga.

Materi kedua dibawakan oleh Febritesna Nuraini, yaitu tentang bermain yang aman dan menyenangkan untuk anak usia dini. Pada materi ini di sampaikan mengenai pentingnya bermain untuk anak usia dini sebagai pondasi atau penyiapan anak memasuki pendidikan lanjut. Febritesna menyampaikan, bermain memiliki makna yang mendalam buat anak untuk itu guru perlu menyiapkan kegiatan main yang membantu mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Sebagai upaya penyiapan pendidikan lanjut melalui bermain guru membantu anak membangun pondasi yang kuat dalam diri anak, Kegaitan bermain yang diberikan guru seperti beramin sensorik motorik, bermain bahasa, bermain kognitif  (pra calistung, yang terdiri pra baca, pra tulis dan pra hitung). Guru perlu memperhatikan penataan lingkungan saat anak-anak bermain, mengingat anak usia dini merupakan anak yang aktif bermain.

Materi ketiga dibawakan oleh Dwi Hastuti, M.Pd.I, yang menyampaikan materi terkait pengembangan pendidikan karkater melalui kegiatan bermain.

Sedang hari Sabtu, materi pertama disampaikan oleh Kang Deden Gurame. Trainer Nasional yang bergerak di bidang Pendidikan Anak Usia Dini.

Deden menegaskan, bahwa  guru PAUD harus mengajar dengan Fun, Friendly, Focus and Fresh .  Ia mengatakan, guru wajib melaksanakan membuka kelas dengan menyenangkan atau Fun agar anak-anak merasa bahagia. Friendly, guru sebaiknya bersahabat pada anak dengan melihat keunikan setiap anak. Focus dan fresh ini mengarah pada seorang guru benar-benar memperhatikan kebutuhan anak dengan mengembangkan pengetahuan agar mampu membangun ruang kelas yang aman dan nyaman buat anak.

Kang Deden juga menyampaikan pentingnya pendekatan quantum. Ia cukup menggambarkan kondisi saat ini banyak orang tua yang menuntut anak-anak memiliki prestasi akademik tanpa memperhatikan kondisi dan emosi anak. Pendekatan quantum, dimaknai sebagai, persamaan nilai antara energi dan massa serta kecepatan. Dengan kata lain, dia menjelaskan mengenai cara menceriakan anak-anak, bagaimana semua di dalam kelas penuh arti atau makna. Pendekatan yang ini menghargai minat dan bakat serta potensi anak-anak, bukan hanya memperhatikan kecerdasan kognitif. (santi/gsh).

Exit mobile version