YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – TIM Young Sustainable Initiative Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang kemudian disingkat menjadi TIM YSI PK IMM FAI UMY menyelenggarakan sosialisasi Program Pengabdian dan Pemberdayaan Desa.
Mengangkat tema “Pengelolaan Limbah Sabut Kelapa menjadi Handycraft Rumah Tangga Secara Inklusi Menuju Desa Argomulyo Ramah Disabilitas dan Peoduktif Ekonomi”, agenda ini berlangsung di Balai Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta pada Senin, 15 Agustus 2022.
Acara tersebut dihadiri oleh pihak Desa Argomulyo sebagai mitra program dan Komunitas Disabilitas Desa bernama Kinasih sebagai sasaran program. Sebelumnya, YSI PK IMM FAI UMY telah melewati serangkaian proses seleksi dari pihak kampus untuk melaksanakan program ini. Sebab, Pelaksanaan Program Pengabdian dan Pemberdayaan Desa ini langsung dibina oleh pihak kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pobi Putra Maiyoka selaku Ketua TIM berharap program ini mampu untuk meningkatkan produktifitas ekonomi warga Sedayu, terkhusus para penyandang disabilitas. Selain itu, program ini membantu Desa Argomulyo untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka melalui pengelolaan limbah sabut kelapa.
“Kami berharap, bahwa program ini dapat membantu para penyandang disabilitas untuk meningkatkan taraf perekonomiannya. Kemudian, ini juga bisa menjadi nilai plus bagi Desa Argomulyo dalam mewujudkan desa inklusi dan juga sebagai pengembangan ekonomi kreatif disini.” Katanya.
Ketua PK IMM FAI UMY Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan, Saipul Haq yang mewakili pimpinan menyatakan bahwa hadirnya teman-teman di sini adalah sebagai langkah kongkrit dakwah Muhammadiyah untuk masyarakat.
“Ini adalah dakwah sosial IMM sebagai bagian dari Muhammadiyah secara kongkrit. Dalam kisah yang masyhur tentang Kiai Dahlan dan muridnya tentang tafsir surat al-ma’un kita wujudkan dalam program ini. Oleh karena itu, kita harus bahu-membahu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Terkhusus warga disabilitas Argomulyo, Sedayu.” ujarnya.
Kepala Desa Argomulyo yang diwakili oleh Toto, menyebutkan ini menjadi langkah awal Desa Argomulyo menuju ke tahap yang lebih baik. Dia berharap semoga program ini dapat berjalan dengan lancer dan mampu mensejahterakan masyarakat di Desa Argomulyo, Sedayu. Beliau menambahkan juga bahwa dukungan dan bantuan akan diupayakan oleh pemerintah desa terkait terlaksananya program ini.
Selanjutnya, acara sosialisai dipimpin oleh Ramadhannur Putra sebagai anggota TIM. Beliau menjelaskan bahwa limbah sabut kelapa di Desa Argomulyo berpotensi untuk meningkatkan produktifitas ekonomi masyarakat. Selain itu, dijelaskan juga bahwa program ini diselenggarakan secara inklusi untuk mewujudkan Desa Argomulyo ramah disabilitas. Karena, sasaran utama program ini adalah pemberdayaan para penyandang disabilitas secara ekonomis.
“Untuk mewujudkan Desa Inklusi melalui program ini, kita akan melakukan beberapa hal. Pertama, sosialisasi, edukasi, dan pelatihan terkait program. Kedua, pemasaran produk handycraft. Ketiga, memperluas jaringan kemitraan. Kita akan melakukan pendampingan program ini selama enam bulan, setelah itu kita berharap program ini dapat dibina langsung oleh pihak Desa agar tetap berkelanjutan.” Tuturnya.
PK IMM FAI UMY adalag organisasi mahasiswa yang konsen pada permasalahan sosial. Keputusan untuk terlibat dalam program ini, adalah ikhtiar IMM FAI UMY dalam berdakwah secara langsung kepada masyarakat. Sebab, IMM FAI UMY memandang bahwa dakwah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Salah satunya, dengan memberdayakan kaum disabilitas secara ekonomis. (Akmal/Riz)