SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 1.468 karya lukis siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya (Mudipat) dipastikan ikut berpartisipasi pada Lomba Melukis tingkat internasional. Lomba bertema Lingkungan Hidup untuk Masa Depan itu diselenggarakan KAO Jepang.
Karya siswa Mudipat akhirnya tumplek blek di sekretariat gedung belajar lantai 3 kampus Mudipat yang berlokasi di Jalan Pucang Anom 93 Surabaya pada Jumat (12/8/2022). Pembina sekaligus Guru Melukis SD Mudipat Ustadz Subeki SPd mengatakan karya lukis siswa Mudipat ini ada dua peruntukan. Yakni yang pertama dilombakan dalam rangka semarak HUT Ke-77 Republik Indonesia yang diselenggarakan internal sekolah.
“Yang kedua untuk berpartisipasi di ajang internasional. Yakni lomba Melukis tingkat dunia yang diadakan KAO Jepang,” tutur Ustadz Beki, sapaan akrab Subeki.
Dia menambahkan, dia bangga dan bahagia anak-anak Mudipat dapat berkarya dan berekspresi dengan luar biasa. Dia secara umum menilai semau karya anak itu juara.
“Jiwa seni dan kretivitas anak-anak Mudipat luar biasa. Kalau boleh saya akan memberikan mereka nilai sempurna semuanya. Setiap anak adalah juara. Karena setiap anak memiliki kelebihan masing-masing. Namun karena lomba maka harus ada yang terbaik dari yang terbaik,” terangnya.
Beki menjelaskan, dari hasil karya anak-anak Mudipat dapat disimpulkan bahwa siswa Mudipat selalu punya gagasan baru. Sehingga karya yang dihasilkan bagus, unik, tidak umum.
“Kita ke depan harus memberi pengarahan yang benar kepada anak-anak didik Mudipat. Sehigga kreativitas anak-anak semakin berkembang,” jelas guru seni yang karya lukisnya langganan juara di tingkat nasional maupun internasional itu.
Ia selalu mengamati anak-anak selalu tulus dalam menggali ide. Mereka mendapatkan ide dari tema yang diberikan pembina atau guru. Ide itu kemudian muncul dari wawasan anak-anak sendiri.
“Dari tema itu anak-anak merespon berdasarkan pengetahuannya masing-masing. Hasilnya menurut saya sangat hebat,” pungkas guru yang juga piawai dalam bernyanyi itu.
Sebagai informasi, karya siswa Mudipat selanjutnya akan diikutkan dan dikirim kepada panitia Lomba Melukis Internasional di Jepang itu pada 23 Agustus 2022. Penjurian mulai September 2022. Kemudian pengumuman resmi Desember 2022.
Pemenang akan diundang oleh penyelenggara yakni KAO dan akan mendapatkan hadiah istimewa. Selain itu, yang menarik pada lomba tersebut juga memperebutkan juara jumlah peserta terbanyak. “Semoga anak-anak kita juara juga kita mendapat predikat peserta terbanyak,” harap Ustadz Beki. (Mul)