YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Suara Muhammadiyah menerima kunjungan Pusat pengembangan Wakaf Produktif (P2WP) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, Kamis, 18 Agustus 2022. Kunjungan ini berlangsung dalam rangka menjalin silaturrahim sekaligus menjajaki wacana kerjasama terkait pengembangan wakaf produktif.
Sebelum ke Suara Muhammadiyah, Direktur P2WP MUI Sumatera Utara Akmaluddin Syahputra bertandang ke kantor MUI Yogyakarta MUI DIY di Jalan Kapas kemudian ke Grha Suara Muhammadiyah.
Dalam pertemuan di kantor MUI, Ketua Umum MUI DIY, Prof. Dr. Mahasin yang didampingi oleh Pengurus MUI DIY menyambut baik silaturahim dan wacana kerjasama tersebut. “MUI DIY memiliki sumber daya kreatifias yang sangat baik yang dapat dikembangan dan dipasarkan di P2WP” tuturnya.
“Saya berharap juga terjalin kerjasama disegala bidang, terlebih yang datang bersliturrahim adalah Direktur wakaf dan juga Ketua Bidang Infokom MUI Sumut yang merupakan Humasnya MUI” lanjutnya
Pada kesempatan tersebut Mahasin yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Adab UIN Sumatera Utara mengundang MUI Sumatera Utara untuk hadir dalam Jogja Halal Festival akan kembali digelar pada November 2022. Acara yang digelas Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY berkolabirasi dengan organisasi lainnya akan digelar dengan melibatkan ratusan pelaku industri halal tidak hanya di DIY.
Diharapkan, acara ini akan menjadi festival halal yang rutin dilakukan tiap tahun kedepannya. Mahasin mengatakan, “melalui Jogja Halal Fest akan membangun dan menggerakkan roda perekonomian syariah.”
Belajar dari Suara Muhammadiyah
Setelah bersilaturrahim dengan pengurus MUI DIY, Akmaluddin berkunjung ke Grha Muhammadiyah Jl. KH. Ahmad Dahlan No.107, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta. Kunjungan tersebut disambut langsung Redaktur Eksekutif Isngadi M Atmadja.
Pada kunjungan tersebut Isngadi memberikan beberapa majalah terbitan Suara Muahmmadiyah serta menunjukkan beberapa ruangan digedung Grha Suara Muhammadiyah yang berlantai 5 (lima) diantaranya; ruang redaksi, ruang aula yang juga dipergunakan untuk pembuatan film dokumentasi, ruangan studio & podcast, perpustakaan, mushalla, toko, serta kantin yang berada di lantai (5).
Di ruangan kantin yang ukurannya cukup luas dan menarik Isngadi menjelaskan beberapa hal penting terkait perkembangan Suara Muahammadiyah yang merupakan majalah resmi Muhammadiyah yang dirintis KH. Ahmad Dahlan dan Haji Fachroddin, terbit dari tahun 1915 M. Saat ini, Majalah Suara Muhammadiyah konsisten terbit dwi mingguan dengan mengusung motto: “Meneguhkan dan Mencerahkan”. Hadir dengan versi digital dan cetak.
“Suara Muhammadiyah terbit setiap 2 pekan sekali, dan juga ada edisi digitalnya. Disamping itu tidak hanya fokus ke majalah, namun sudah meluas berbagai bisnis lainnya seperti toko Suara Muhammadiyah, penerbit, SM Kreatif & SMTv, SM Tour & Travel, bahkan saat ini sedang berlangsung pembangunan Gedung 8 (delapan) lantai disebelah Gedung Grha SM yang akan dipergunakan untuk pengembangan bisnis perhotelan” tuturnya sambil menunjuk lahan yang sedang dibangun.
Pertemuan dan kunjungan silaturrahim ke dua Lembaga ini sangat mengispirasi P2WP dalam mengembangan bisnis berbasis wakaf produktif. “Kedepan P2WP akan menjalin kerjasama bisnis keberbagai Lembaga lainnya, dari Yogyakarta diharapkan paling tidak beberapa kreasi yang ada di jogya bisa dipasarkan di gerai wakaf P2WP seperti tas serta baju batik dengan berlebelkan Majelis Ulama Indonesia,” jelas Akmaluddin.
Di akhir kunjungan Akmaluddin menyempatkan mewawancarai petugas toko SM dan membeli beberapa produk yang dijual di toko Suara Muhammadiyah. (as/riz)