Haedar Nashir: PPM Zam-Zam Muhammadiyah Menyemai Benih Khairu Ummah

Ketum PP Muhammadiyah Meresmikan Gedung Asrama dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid KH Ahmad Dahlan

Zam-Zam

Haedar Nashir Dok PPM Zam-Zam Cilongok/SM

BANYUMAS, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir M.Si,  meresmikan gedung Umar bin Khttab dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid KH Ahmad Dahlan di komplek  Kampus 3 Pondok Pesantren (Pontren) Modern Zam-Zam Muhammadiyah di Desa Karanglo, Cilongok, Banyumas.

Seremoni itu dilakukan seusai menyampaikan tausiyah pada Tabligh Akbar dalam rangka menyemarakkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, di hadapan warga Persyarikatan baik yang hadir lokasi kegiatan maupun menyimak secara virtual melalui channel You Tube Ponpes Zamzam Official, pada Jum’at, (19/08).

Peresmian gedung asrama berlantai tiga ditandai dengan ucapan basmallah dan pengguntingan pita berhias roncean bunga melati serta pembubuhan tanda tangan di atas dua prasasti oleh Prof. Haedar Nashir, yang didampingi Ketua PDM Banyumas, Dr. Ibnu Hasan, M.Si, Dewan Pembina Pontren Modern Zam-Zam, Haji Casiwan HS dan Direktur Pontren, Ustadz Arif Fauzi, Lc., M.Pd. dan dari LP2M PP Muhammadiyah, Prof. Quwaid.

Selanjutnya Prof. Haedar Nashir dengan pengawalan KOKAM beserta tamu kehormatan menuju area tempat peletakkan batu pertama pembangunan masjid yang diikuti seremoni serupa oleh Ketua PDM Banyumas, Direktur Pontren dan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Dr. Jebul Suroso, S.Kp., Ns.,M. Kep.

Prof. Haedar Nashir dalam mengawali tausiyahnya menyampaikan rasa syukur karena dapat hadir di Kampus 3  Pontren Modern Zam-Zam setelah melakukan agenda peresmian Amal Usaha Muhammadiyah di Tangerang, Kabupaen dan Kota Cirebon.

“Muhammadiyah termasuk di dalamnya Aisyiyah tidak pernah berhenti membangun, yang bukan sekedar bentuk fisik, tetapi di dalamnya ada ruh. Ada Qiimah (nilai) dan cia-cita besar yang selama 113 tahun sejak berdirinya terus digerakkan, digelorakan, disebarluaskan dan diwujudkan dalam gerakan persyarikatan kita – Muhammadiyah—yakni cita-cita dalam surat Al Imran ayat 110,” kata Prof. Haedar seraya membacakan ayat tersebut.

Peletakkan batu pertama Pembangunan Masjid KH Ahmad Dahlan

Dijelaskan, umat terbaik adalah umat yang justeru karena dicantumkan dalam al Qur’an, merupakan idealisasi yang Allah gariskan untuk diwujudkan oleh umat Islam. Muhammadiyah menerjemahkan umat terbaik itu adalah masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Yakni masyarakat yang utama yang memiliki serba keunggulan, kelebihan dan kebaikan.

“Ahli tafsir Ibnu Katsir menyebut, umat terbaik itu sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang artinya manusia terbaik adalah yang memberi manfaat kepada orang banyak. Bahkan, dikaitkan dengan surat al Baqarah 143, yakni umat yang wasathiyah (pertengahan), moderat, tetapi juga umat yang senantiasa menjadi saksi untuk serba berbuat kebaikan, keutmaan dan segala hal yang positif bagi kehidupan umat manusia,” urainya.

Selanjutnya Prof. Haedar juga menegaskan bahwa keberadaan Pontren Modern Zam-Zam merupakan lembaga pendidikan yang menyemai benih-benih, tunas-tunas bangsa, tunas-tunas umat yang khairu umat.

Selain Tabligh Akbar yang merupakan syiar untuk acara Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta yang Insyaallah akan diselenggarakan pada tanggal 18 – 20 November, dalam praacara, diawali dengan kegiatan Pelantikan Direktur Pontren Modern Zam-Zam Muhammadiyah, Ustadz Arif Fauzi, Lc,. M.Pd., oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas, dan penampilan aksi santri putra berupa rangkaian gerak pencak silat dan tarian nusantara oleh santri putri. Sedangkan pelantun koor lagu Indonesia Raya dan Sang Surya dengan alunan langgam dinyanyikan oleh tim paduan suara Aisyiyah PR Karanglo, Cilongok.

Ketua PDM Banyumas, Ibnu Hasan dalam sambutannya memberikan kesempatan kepada direktur dan dewan pembina Pontren Modern Zam-Zam untuk berdiri dan memperkenalkan kepada tamu kehormatan dan hadirin. Selain ucapan terima kasih atas kehadiran Prof, Haedar Nashir. Juga memperkenalkan sekilas profil Pontren Modern Zam-Zam, yang berdiri sejak 17 Juni 2008, diawali dengan santri hanya 24 santri.

Pada tahun ke 4 dan kelima perkembangan Pontren cukup signifikan sehingga sampai menolak pendaftar calon santri. Kini pada tahun ke 15 santrinya berjumlah 1866 anak. Para alumni juga sebarannya sudah cukup lumayan bagus. Ada beberapa negara tujuan studi, seperti Jepang, Turki, Mesir, Yaman dan Sudan. Pontren Modern Zam-Zam Kini telah memiliki tiga kampus, yakni Kampus 1 untuk pontren putra dan Kampus 2 untuk pontren putri, keduanya berada di Desa Pernasidi. Sedangkan Kampus 3 untuk pontren putra –tampat acara berlangsung– berada di Desa Karanglo, Cilongok, Banyumas.

“Selain itu Pontren Modern Zam-Zam juga membantu pesantren Muhammadiyah di sejumlah kabupaten di Jawa Tengah ini dengan cara mengirimkan alumni untuk pengabdian di sana. Saat ini menurut laporan dari LP2M, Pontren Modern Zam-Zam menjadi pontren modern terbesar di Jawa Tengah dan nomor dua se Indonesia, setelah MBS Sleman Jogyakarta,” kata Ibnu Hasan yang disambut tepuk tangan para hadir.

Usai kegiatan, sebelum Profesor Haedar Nashir beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke UMP, beliau bersedia berkunjung ke Kampus 2 Kompek Asrama Putri yang disambut dengan takbir dan gegap gempira yel-yel dan alunan Mars Zam-Zam. Prof Haedar turun dari mobil yang berhenti di tengah lingkaran para santri di halaman gedung Khadijah. Lalu menyampaikan sekapur sirih motivasi bagi para santri. (h/riz)

Exit mobile version