SERBALAWAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Simalungun menggelar pengajian pimpinan sekaligus sebagai kegiatan gebyar Muktamar ke 47 Muhammadiyah. Pengajian yang berlangsung di Kompleks sekolah Muhammadiyah Kota Serbalawan itu berlangsung meriah karena dihadiri lebih 200 pimpinan Muhammadiyah dan ortom serta tenaga pendidk Muhammadiyah.
Pengajian Pimpinan berlangsung pada Ahad (21/8) kemarin menghadirkan Sekretaris PW Muhammadiyah Sumatera Utara Irwan Syahputra MA, Mantan Ketua PWM Sumut / BPH UMSU Dalail Ahmad MA, dan Syaiful Hadi JL, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM Sumut.
Pada pengajian pimpinan itu Sekretaris PWM Sumut Irwan Syahputra MA menjelaskan kajian seputar “Kepemimpinan dalam Persyarikatan”, Dalail Ahmad MA menjelaskan “Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah” dan Syaiful Hadi JL menjelaskan seputar “Literasi Muhammadiyah”.
Ketua PD Muhammadiyah Simalungun Tugio WR SAg menjelaskan bahwa kegiatan Pengajian Pimpinan menjadi agenda Gebyar Muktamar ke47 Muhammadiyah. Selain itu, Muhammadiyah Simalungun juga menyemarakkan Muktamar ke 47 dengan berbagai kegiatan serimonial lainnya.
Muhammadiyah Simalungun akan menghadiri kegiatan Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar Aisyiyah di Surakarta pada 18-20 Nopember mendatang. Ada 4 peserta Muhammadiyaha dan 3 peserta Aisyiyah.
Muhammadiyah Simalungun mengalami perkembangan yang menggembirakan terutama dibidang pendidikan. Muhammadiyah Simalungun memiliki beberapa sekolah ( SD/SMP/SMA dan Pesantren). Diharapkan sekolah-sekolah itu akan terus mengalami peningkatan kualitas mutu sehingga diminati masyarkat di Kabupaten Simalungun.
Kualitas Pemimpin Muhammadiyah
Sekretaris PW Muhammadiyah Sumatera Utara Ustad Irwan Syahputra menjelaskan struktur kepemimpinan Muhammadiyah dan Ortom. Penjelasan struktur Muhammadiyah ini perlu diketahui pimpinan karena sejauh ini masih banyak pimpinan Muhammadiyah tidak memahami betuk struktur kepemimpinan Muhammadiyah, kata Irwan Syahputra.
Terkait dengan perkembangan Muhammadiyah dan Aisyiyah, Irwan Syahputra menegaskan bahwa sesungguhnya dinamika Muhammadiyah itu ada akar rumput, yakni ranting. ” Sesungguhnya di Ranting lah kita dapat melihat seperti apa perkembangan Muhammadiyah sesungguhnya.”
Pada praktiknya, ada dua hal penting yabng terkait dengan praktik Pimpinan dalam Muhammadiyah, Pertama: Ikhlasun Niyyah atau niat ikhlas ber-Muhammadiyah untuk ibadah. Kedua: Itqanul ‘Amal, yakni beramal secara profesional untuk mencapai kesempurnaah hasil.
Ustad Irwan Syahputra juga menjelaskan seputar kualitas pempin Muhammadiyah. Ada lima hal yang disampaikan. Pertama: Kebaikan pribadinya menonjol, sifat-sifatnya terpuji, baik hati dan selalu menjadi contoh teladan. Kedua: Berani memulai sesuatu yang baru. Ada keberanian mengambil risiko. Tentunya setelah melalui perhitungan dan pemikiran yang cermat. Ketiga: Berani mengubah sesuatu yang salah menjadi benar dan berjuang untuk mempertahankannya. Keempat: Sedikit bicara, banyak bekerja. Tidak banyak wacana yang penting bekerja dan beramal dan Kelima: Mengedepankan kebersamaan, namun tetap dengan tanggungjawab masing-masing pribadi.
Sementara itu Mantan Ketua PWM Sumut Dalail Ahmad menekankan bagaimana agar Pimpinan Muhammadiyah dapat melaksanaan amanah dengan sebaik-baik sesuai dengan kaidah aturan yang benar.
Sementara itu, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PW Muhammadiyah Sumut, Syaiful Hadi JL menjelaskan kajian Literasi Muhammadiyah. ” Muhamamdiyah adalah satu organisasi besar yang memiliki komitmen yang kuat terhadap literasi. Hal itu dimulai dari Kiayi Dahlan saat mengajarkan surah Al-Maun, pendirian Badan Poestaka, Suara Muhammadiyah sampai Suara Aisyiyah. (Syaifulh/Riz)