Sekolah Negeri dan non Muslim di Solo Turut Bantu Muktamar Muhammadiyah

pembelajaran sofyan anif

Prof Sofyan Anif Dok UMS/SM

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48, Prof Dr. Sofyan Anif MPd bercerita mengenai pertemuannya dengan Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

Disampaikan Prof Sofyan Anif yang juga menjadi Rektor UMS tersebut, Ia sudah berkoordinasi mengenai tempat-tempat di Kota Solo yang dapat digunakan sebagai tempat menginap atau transit bagi penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48.

Disampaikan Prof. Anif, sapaan akrabnya, sudah ada pembicaraan dengan Gibran Rakabuming Raka mengenai kemungkin sekolah negeri diliburkan saat Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah dilaksanakan untuk menampung penggembira muktamar.

“Saya sudah ketemu Mas Gibran (Gibran Rakabuming Raka, kemungkinan sekolah-sekolah negeri diliburkan 2 hari. Bahkan sekolah non muslim misalnya sekolah-sekolah Katolik suudah siap menampung penggembira. Sehingga bisa dikatakan sudah relatif settle,” kata Rektor UMS.

Sofyan Anif menyampaikan panitia penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 akan berupaya melayani dengan baik penggembira yang datang ke Solo raya.

“Itulah uniknya kultur di Muhammadiyah, penggembira itu datang sendiri pulang ya pulang sendiri.Cuma kami sebagai tuan rumah muktamar harus menggembirakan mereka (penggembira muktamar). Jangan sampai mereka sudah datang ke Solo tidak diperhatikan termasuk penginapan meskipun nanti bisa menggunakan sekolah-sekolah,” kata Sofyan Anif.

Ditambahkan Sofyan Anif, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Gibran mengenai kenyamanan para penggembira saat berbelanja di Kota Solo.

“Harganya jangan smpai 100 persen naik atau nuthuk termasuk nanti kalau para penggembira ke Pasar Klewer. Mas Gibran sudah berkoordinasi dengan jajarannya agar bagaimana caranya di Pasar Klewer tidak boleh ada pedagang yang menaikkan harga atau nuthuk itu,” kata Guru Besar Bidang Pendidikan UMS itu.

Sofyan Anif menambahkan, Muktamar Muhammadiyah ini kesempatan bagus bagi pelaku UKM untuk mengeluarkan potensi usaha mereka.

“Soloraya mengeluarkan potensi produk lokal dengan catatan tidak boleh menaikan harga tinggi sekali (nuthuk),” kata Rektor UMS.

Exit mobile version