PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Wakil presiden Republik Indonesia K.H.Ma’ruf Amin menghadiri pelantikan Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Riau. Adapun pelantikan itu berdasarkan Keputusan Gubernur Riau nomor 1122/VII/2022, tgl 12 Juli 2022 tentang pembentukan KDEKS provinsi Riau yang strukturnya terdiri dari : Ketua Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Ketua Wakil Gubernur Riau Edi Natar dan Sekretaris Sekda Provinsi Riau SF Harianto. Sementara Direktur Eksekutif adalah Dr. Saidul Amin yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).
Wapres RI K.H Ma’ruf Amin selaku Ketua Harian KNEKS meminta KDEKS yang sudah dilantik untuk bekerja secara efektif dan berkoordinasi serta berkolaborasi dengan semua pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah dalam rangka percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di provinsi Riau.
Pada kesempatan itu juga Wapres sangat mengapresiasi konsep pemprov Riau yang ingin menjadikan bumi lancang kuning sebagai pusat destinasi dan industri halal. Sebab ini seiring dengan tekat pemerintah RI menjadikan Indonesia sebagai Pusat produsen halal terbesar di dunia tahun 2024.
Seusai dilantik Dr. Saidul Amin ketika diwawancarai menyampaikan bahwa KDEKS adalah perpanjangan tangan dari KNEKS yang berupaya meningkatkan pembangunan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah serta menjadikan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia. Pada sisi lain KDEKS bertugas mempercepat, memperluas dan memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka mendukung ketahanan ekonomi nasional. Intinya, KDEKS harus mampu menjadi think-tank yang merekomendasikan, menkordinasikan, sinkronisasi, merumuskan serta mengawasi dan mengevaluasi arah kebijakan ekonomi dan keuangan syariah.
Kemudian dia melanjutkan bahwa sebagai Provinsi ketiga yang memiliki KDEKS, Riau harus bisa menjadi contoh dalam pengembangan ekonomi san keuangan syariah di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Ini tidak mustahil mengingat provinsi ini memiliki potensi luar biasa. Ketika ditanya apakah syariahisasi ekonomi dan keuangan ini tidak mengarah pada sektarianisme? Dr. Saidul Amin menjawab bahwa hal itu justru sumbangan umat Islam untuk kemajuan bangsa dan negara. Sebab Islam itu adalah rahmatan lil-alamin. (Riz)