SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pembelajaran yang melibatkan murid sangat diperlukan supaya terjadi interaksi dua arah secara langsung. Hal tersebut berdampak positif bagi keaktifan kelas dan menumbuhkan motivasi murid untuk terus belajar.
Seperti yang dilakukan oleh Arsyadana, guru kelas V SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta ini berkreasi dengan mengajak para murid membuat alat peraga pernapasan perut dari botol bekas dan balon, Senin (29/8/2022).
Tujuan pembelajaran ini untuk meningkatkan pemahaman murid mengenai materi sistem pernapasan manusia. Murid diajak mengembangkan imajinasi dan visualisasi dengan cara mempraktikkan mekanisme pernapasan melalui alat peraga.
Arsyadana menyampaikan ada lima langkah dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pertama, guru membagi murid menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 5-6 murid.
Langkah kedua, setiap kelompok membuat alat peraga sistem pernapasan perut menggunakan botol bekas dan balon.
Langkah ketiga, murid mempraktikkan dan mengamati penggunaan alat peraga, berdiskusi dengan anggota kelompok, dan menuliskan hasilnya di lembar kerja murid.
Langkah keempat, setiap kelompok diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan dan mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas.
Terakhir, murid bersama guru melakukan refleksi dan menyampaikan kembali inti materi yang dipelajari.
Menurut Arsyadana, kegiatan yang dilakukan sangat membantu murid dalam mempelajari alat dan mekanisme pernapasan manusia.
“Murid menjadi lebih mudah memahami fungsi alat pernapasan dan mekanisme pernapasan dengan cara visualisasi, bukan hanya berimajinasi,” ungkapnya.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu murid kelas V, Akrom Izzulhaq Husni. Ia mengaku lebih mudah memahami materi pembelajaran melalui praktik langsung dengan alat peraga, meskipun sederhana dan hasil karya sendiri.
“Pembelajaran lebih seru dengan dipraktikkan pakai alat peraga, jadi lebih jelas dan mudah belajar dengan melihat secara langsung,” tuturnya.
Sebelum mengakhiri pembelajaran, Arsyadana mengajak para murid untuk lebih bersyukur atas nikmat yang Allah.
“Allah sudah memberikan kita alat pernapasan dengan sempurna, kita juga sudah mengetahui fungsinya, sehingga semestinya bisa menjaga alat pernapasan dengan sebaik-baiknya,” pungkas Dana. (Nikmah Hidayati)