YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia memiliki potensi besar dalam pembangunan nasional, terutama lahirnya generasi terdidik yang ilmuwan dan berakhlakul karimah serta tenaga kerja terdidik, terampil, dan profesional dalam menghadapi pasar bebas.
Dalam rangka menciptakan dan mewujudkan cita-cita mulia di atas, Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS) kembali gelar Konferensi Nasional Komunikasi Islam (KNKI) Ke-IV dan Kongres Ke-IV ASKOPIS) tahun 2022 dengan tema “Meneguhkan Kontribusi Ilmu Komunikasi Islam dalam Menjawab Permasalahan Keumatan, Kebangsaan, dan Keindonesiaan”.
Acara yang akan dihadiri oleh lebih dari 78 perguruan tinggi islam negeri maupun swasta yang tersebar di Indonesia ini berlangsung selama 3 hari pada Selasa-Kamis (30/08-01/09) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Twediana Budi Hapsari, S.Sos., M.Si.,Ph.D, Ketua Panitia Pelaksana KNKI & KONGRES IV mengatakan tema yang diusung sesuai dengan tujuan ASKOPIS dalam menjawab tantangan peradaban baru dalam bingkai ilmu komunikasi Islam.
“Tema acara ini diusung mengingat perlunya komunikasi Islam berkontribusi untuk permasalahan keumatan yang ada. Bagaimana ilmu komunikasi Islam secara keilmuan perlu untuk menguatkan diri lagi secara eksistensi. Islam di Indonesia harus dimunculkan sebagai Islam yang moderat, menampilkan wajah Islam yang hangat sehingga ingin menguatkan dengan kondisi seperti itu. Terlebih pasca pandemi, kami ingin memperbanyak ilmuwan komunikasi Islam untuk memperkaya khazanah paradigma keilmuan komunikasi Islam secara spesifik,” ungkap Twediana yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Agama Islam UMY.
Pada kesempatan ini, kali pertama diselenggarakan di perguruan tinggi swasta setelah sebelumnya dilaksanakan di UIN. Acara yang diharapkan dapat meningkatkan eksistensi prodi KPI ini turut dimeriahkan dengan beragam kegiatan diantaranya call for papers, lokakarya, bedah buku, bazar buku dan lifetime achievement motivation award.
“Dengan agenda ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi kita sebagai prodi KPI yang belum banyak dikenal masyarakat luas, kemudian meningkatkan kualitas pengelolaan prodi dan menghasilkan lulusan yang lebih baik lagi. Juga yang tidak kalah menarik, tahun ini kami akan memberikan penghargaan kepada tokoh berjasa dalam membangun peradaban komunikasi Islam,” tutup Twediana. (nsn/riz)