PERSADA Mantapkan Arah Pembinaan Santri 

PERSADA Mantapkan Arah Pembinaan Santri 

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah — Pada hari ini kita akan menentukan arah ke depan. Bukan sekadar program kerja, namun lebih dari itu. Demikian ungkap Mudir Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (PERSADA), Ust. H. Thonthowi, S.Ag., M.Hum saat memberikan pengarahan dalam agenda Rapat Kerja, Rabu (31/8).

Diikuti oleh 54 orang pengurus, baik dari unsur Badan Pengurus Harian maupun Musyrif/ah, Mudabbir/ah, kegiatan berlangsung dengan khidmat dan lancar di ruang sidang Kampus 2 UAD.

Harapan beliau yang juga diamini oleh seluruh pengurus, antara lain ialah, semoga melalui pembinaan yang akan dilakukan, santri menjadi lebih baik, lebih santun dan menghargai orang lain. Tidak lain, menghagai orang lain ini sama artinya dengan menghargai diri sendiri.

Melalui Raker tersebut, pengurus memantapkan arah pembinaan santri dalam satu tahun ajaran ke depan. Hal itu diejawantahkan dalam visinya, yakni menjadi pesantren mahasiswa kader Muhammadiyah yang berkemajuan dan dijiwai nilai-nilai keislaman.

Di Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan bukan hanya ukhuwah Islamiyah yang dibangun, namun santri dibentuk akhlaknya. Semua diperlakukan yang sama dalam membentuk kader Muhammadiyah yang unggul, berprestasi dan berkemajuan.

Makna berkemajuan yang dimaksud antara lain, bahwa santri harus mampu berpikir ke depan, progresif, proaktif, dan tidak hanya menunggu perintah, terlebih dalam melaksanakan kewajiban dan berbuat kebaikan.

Menumbuhkan kesadaran bukanlah hal yang mudah, terlebih dalam membentuk akhlak pada lingkungan maupun pada sesama.

Bisa jadi selama ini ada di antara santri yang di rumah tidak pernah membersihkan keperluan pribadinya sendiri, dan hanya mengandalkan pembantu, maka di Persada hal itu mulai dirubah. Santri harus belajar mandiri dan menumbuhkan kepekaan sosial.

Misalnya, saat guru kita menyampaikan dalam satu ruangan berpendingin, “ruangan ini panas ya…,” maka hal yang perlu dilakukan santri tidak cukup dengan menjawab iya atau tidak, benar atau salah. Melainkan berinisiatif mencarikan remote dan menyalakan atau menurunkan suhu AC. Saat guru batuk saat mengajar, santri sedia mengambilkan air minum, dan sebagainya. (Diyan)

Exit mobile version