PONOROGO, Suara Muhammadiyah – Ratusan pemuda hebat Ponorogo bakal segera menjadi konten creator mempromosikan potensi wisata yang ada di desanya masing-masing. Langkah ini untuk mendongkrak tumbuhkembangnya pendapatan ekonomi warga sekitar.
Selain itu juga harus memiliki soft skil lainnya sebagai pendukung berjalannya project yang dikerjakan. Seperti publikasi, mitigasi dan mengonsep sebuah event.
“Tujuannya bukan untuk personal, melainkan untuk menggerakan pariwisata di Ponorogo,” kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ayub Dwi Anggoro kepada awak media, Rabu (31/8/2022)
Ayub mengungkapkan potensi wisata yang ada di Ponorogo ini bukan hanya tentang reyog saja, melainkan tersebar di 281 Desa.
Dukungan dari pihak Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dibudparpora) setempat. Bakal membuatkan aplikasi Media Reka Kreatif Desa untuk mempromosikan tempat wisata yang ada di setiap desa.
“Aplikasi Media Reka Kreatif Desa itu menggunakan teknologi terbaru, dapat diunduh di Playstore sehingga informasi tentang pariwisata yang ada di Ponorogo bisa dilihat oleh masyarakat manapun,” ungkap Ayub.
Dirinya pun menambahkan, jika berbicara tentang publikasi semua potensi wisata yang ada tidak disebarluaskan dan dimenejemen dengan baik itu sama saja melakukan kegiatan yang mubadzir. Sehingga dengan adanya aplikasi yang dibuat dapat dimanfaatkan maksimal mungkin untuk membantu pertumbuhan ekonomi.
“Mampu menyebarluaskan potensi itu lebih baik, sehingga kalau berbicara tentang Ponorogo itu banyak sekali bukan hanya reyog tapi juga potensi lainnya,” tambahnya.
Diharapkan, dengan adanya aplikasi yang dibuat oleh pihaknya itu dapat menarik masyarakat luas untuk berdatangan ke Ponorogo, sehingga dapat berdampak positif dalam menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terutama dapat membantu bangkit dari pasca adanya Pandemi Covid-19.
“Dengan makin banyaknya masyarakat mengetahui potensi yang ada di Ponorogo bisa meningkatkan PAD,” harapnya.
Aplikasi Matching Fund Bisa Diunduh di Play Store
Program Matching Fund yang dijalankan pihaknya dengan Pemkab Ponorogo itu mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Diawasi langsung oleh pemerintah pusat dalam menjalankan kegiatan tersebut. Mendapatkan suport dana sekitar Rp1,9 miliar.
“Tidak main-main kegiatan ini menjadi bagian dari proyek strategis untuk kontribusi dalam keilmuan,” pungkasnya. (Riz)