Mencegah Krisis Pangan dan Energi
Oleh: Mas’ud HMN
Dunia diambang krisis pangan dan energi. Kita Indonesia termasuk diambang kekurangan pangan tersebut. Pertanyaannya apa langkah antisipasi kita?
Sudah lama terdegar berita krisis pangan di samping krisis energy. Dua duanya penting bagi kehidupan manusia. Akan jadi masalah dunia kini menghadapi krisis pengan. Demikian kata Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di depan DPR mengantarkan anggaran Biaya Negara tahun 2022 -2023.
Krisis itu dihadapi Indonesia. Yaitu krisis pangan harus menjadi perhatian. Jika tidak akan berbahaya terjadi kekurangan pangan
Zaman dahulu masyarakat waspada terutama krisis pangan. Sehingga terkenal kata rangkiang yaitu tempat penyjmpanan padi. Tiap rumah memiliki rangkiang tempat menyimpan padi. Bila sewaktu waktu ada krisis aatu masalah inilah cadangan.
Tempat penyimpan atau lumbung padi dilansir oleh hariaan Kompas tangggal 29 Agustus 2022 dihalaman depan dengan judul Rubuhnya Lumbung Pangan. Topik ini dihubungkan dengan massyrakat dayak di Kalimnatan. Yang kontennya adalah ketidaksiapan masyarakat menghadapi krisis pangan atau makanan.
Artikel itu mengingatkan bahwa kesadaran mayasrakat perlu dan penting. Menghadapi masa depan tidak boleh lalai akan dunia yang akan dilanda krisis pangan. Hal itu harus dilakukan secara bersama sama.
Sebagai nasihat peringatan pesan dalam artikel adalah urgen agar jangan terlalu terlena. Atau melupakan persoalan cadangan pangan. Menimbulkan kelangkaan dan kekuarangan untuk makanan serta kekurangan gizi.
Ungkapan bertani dan berumo. Atau bersawah dan berladang menanam pad sudah lama hilang. Lihatlah tiada lagi sawah karena diganti bangunan gedung. Seakan-akan ada persediaan pangan.
Berbeda dengan Negara tetangga Vietnam, Penduduk masih rajin bersawah. Sehingga negeri Vietnam itu masih penghasil beras; Masih lazim kata beras Ranggon asal Vietnam.
Demikianlah kondisi di negeri kita Indonesia tidak dalam kondisi swasembada pangan yang cukup amat bergantung keluar, meski Negara kita negeri agriculture partanian. Sudah tidak suka kepada pertanian
Oleh karena itu sekarang kita harus menanamkam rasa cinta kepada pertanian. Cinta kepada tanaman padi seperti rakyat Vietnam Tidak meninggalkan sawah tempat bertanam padi.
Usaha untuk melestarikan sawah ladang adalah upaya untuk ketahanan pangan. Sesuai dengan falsafah petani harus cinta kepada tanamannya. Tanamaan padi harus kita cintai karena menjadi sumber pangan negeri kita Indonesia.
Masud HMN, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta