Dosen UAD Dorong Diaspora Kembangkan Bisnis di Luar Negeri

Dosen UAD Dorong Diaspora Kembangkan Bisnis di Luar Negeri

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tiongkok dan Persatuan  Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) regional Nanjing  menggelar workshop kewirausahaan ‘Business Tactics: Building A Personal Brand & Boosting Your Business’, secara daring, Sabtu (20/8).

Kegiatan tersebut merupakan program pengabdian masyarakat internasional yang diinisiasi oleh dosen prodi ilmu komunikasi UAD Yogyakarta, Dani Fadillah S.I.Kom., M.A. dan Nunik Hariyant, S.I.Kom., M.A. bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Nanjing.

Menurut Dani, dengan jumlah diaspora Indonesia yang ada di luar negeri tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk kemudian mengembangkan usaha di luar negeri. Melalui kegiatan tersebut, Dani berharap bahwa masyarakat yang sudah memulai berwirausaha dapat memaksimalkan penjualan produknya melalui personal branding yang kuat. “Terkadang para wirausahawan baru bingung untuk menentukan usaha apa yang ingin buat sehingga kami mengajak para wirausahawan muda untuk mengamati tren terkini dengan beberapa tools”, ujarnya

Tools yang dimaksud dapat digunakan untuk mengetahui tren yang sedang berkembang di tengah masyarakat sekarang. Sehingga ini akan memunculkan diferensiasi dan ide kreatif bagi para pelaku usaha.

Kegiatan tersebut juga memberikan kiat-kiat untuk meningkatkan nilai jual suatu produk melalui pengemasan yang menarik. Menurut Nunik, “Kemasan tidak terpisah dari produk. Kemasan sebagai bentuk komunikasi yang digunakan untuk menarik konsumen pertama kali sehingga membuat konsumen mau membeli produk tersebut.”

Sedangkan perwakilan dari Ketua PPIT Nanjing, Eiricke mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan pengembangan bisnis ini tidak hanya membekali mahasiswa dalam berbisnis tetapi juga dapat mengetahu tren terkini. “Ini sangat bagus, terutama untuk mahasiswa di rantau agar bisa mendapatkan tambahan uang saku dengan cara berbisnis sesuai dengan tren yang berkembang. Selain itu, juga mampu mencari ide kreatif dalam pengemasan produk,” akunya.

Acara ini berhasil menarik minat para pelajar Indonesia baik yang sedang studi di dalam negeri mau pun yang sedang belajar di luar negeri seperti Belanda, Thailand, dan Cina. Para peserta tampak antusias  berpartisipasi dalam acara tersebut melihat jumlah pendaftar yang hampir menyentuh 500 nama. (Er)

Exit mobile version