UM Bandung dan UM Palopo Kolaborasi Penguatan Institusi

UM Bandung dan UM Palopo Kolaborasi Penguatan Institusi

BANDUNG, Suara MuhammadiyahFakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Bandung – UM Palopo menggelar diskusi penguatan implementasi SPMI dan Hibah Kemendikbud pada Sabtu (03/09/2022).

Acara yang berlangsung hangat dan akrab ini terpusat di ruang rapat UM Bandung.

Dekan FEB UM Bandung Dr Drs Ia Kurnia MPd CPRM mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan diskusi kedua fakultas.

Ia Kurnia menyampaikan kedua fakultas saling berbagi pengalaman terkait sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan cara mendapatkan hibah dari Kemendikbud.

“Pengalaman yang baik dari UM Palopo kita pelajari dan yang baik dari pengalaman (kita) bisa diikuti oleh UM Palopo,” ucap Ia Kurnia.

Nantinya, kata Ia Kurnia, para kaprodi dari setiap fakultas akan menindaklanjuti hasil diskusi.

“Jadi, nantinya kita akan mempelajari bagiamana SPMI-nya dan trik untuk mendapatkan hibah dari Kemendikbud,” jelasnya.

SPMI & SPME

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UM Palopo Dr Rismawati Sudirman hadir sebagai narasumber dalam diskusi itu.

Rismawati Sudirman mengatakan bahwa SPMI prodi haruslah baik dalam pengelolaannya. “Ketika SPMI-nya baik, otomatis Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)-nya punya nilai yang baik,” kata Rismawati

Strategi mendapatkan Hibah

Rismawati Sudirman mengatakan strategi dalam mendapatkan hibah di antaranya fakultas perlu merekrut tim dosen yang memiliki visi serupa.

“Tim dosen atau ‘tim gila’ ini akan bekerja secara optimal dalam menyelesaikan proposal hibahnya,” tuturnya

Sifat dari tim taspos yang rigid (keras) ini juga, kata Rismawati Sudirman, harus mendapatkan restu dari pimpinan universitas.

“Jadi, kebutuhan tim taspos tidak akan sulit dipenuhi, saat rektor mendukung kegiatan tim taspos,” ungkapnya.

Selain itu, tim taspos pun perlu membangun link orang ketiga agar dapat mengulas proposal yang sudah ada.

“Kita bisa memanfaatkan jejaring Muhammadiyah seperti Majelis Diktilitbang untuk mengulas proposal kita,” imbuhnya.

Universitas perlu memanfaatkan hal itu untuk mendapatkan dana hibah sebagai operasional, peningkatan pendidikan, dan lain sebagainya.

“Semoga ini dapat menginspirasi untuk membentuk ‘tim gila’ dalam mendapatkan dana hibah,” terang Rismawati.

Tambahan informasi, pihak-pihak yang hadir dalam diskusi itu yakni Dekan FEB UM Bandung, Dekan FEB UM Palopo, dan Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UM Palopo.

Tidak hanya itu, hadir juga Kaprodi Akuntansi UM Bandung, Kaprodi Manajemen UM Bandung, Kaprodi Akuntansi UM Palopo, Kaprodi Manajemen UM Palopo, dan tamu undangan lainnya. (Firman Katon)

Exit mobile version