YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah -Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan edukasi peduli lingkungan melalui kegiatan bersepeda bersama pada Minggu (4/9), dengan mengayuh sepeda sejauh 170 Kilometer hingga Purwokerto. Kegiatan bertajuk Green Connection ini diikuti oleh staff dosen dan juga pimpinan UMY yang telah memenuhi persyaratan dalam mengikuti kegiatan bersepeda long trip ini.
Prof. Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. selaku Dewan Pengarah Green Connection 2022 saat dihubungi tim BHP mengatakan jika isu besar yang diangkat dalam Green Connection adalah permasalahan lingkungan dan pemanasan global.
“Saya sangat bersyukur acara ini berlangsung lancar hingga akhir, dan yang terpenting pesan yang ingin kami sebarkan bisa tersampaikan. Green connection 2022 ini mengangkat permasalahan lingkungan dan ancaman pemanasan global yang ada di depan kita,” tutur Nano.
Perserikatan Bangsa Bangsa dalam program Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah merancang berbagai program untuk mengatasi peramasalahan yang dihadapi masyarakat dunia, salah satunya adalah masalah lingkungan ini. Menurut Nano, permasalahan lingkungan adalah isu global yang harus dihadapi dengan serius dan menjadi tanggung jawab semua stakeholders.
“Isu lingkungan adalah permasalahan global yang harus ditangani secara masif dan serius oleh berbagai kalangan. Tak hanya pemimpin bangsa tetapi juga masyarakat umum, termasuk kita sebagai kalangan akademis,” lanjut Nano.
Sebagai universitas yang memiliki label Green Campus tentu mempunyai kewajiban untuk mendukung penuh program SDGs khususnya mengenai masalah lingkungan. UMY sendiri konsisten dalam mengimplementasikan Green Campus dengan optimal, mulai dari gedung hingga tananan di dalamnya telah menggunakan konsep Go Green. Nano menyebutkan jika kondisi iklim bumi yang semakin mengkhawatirkan akibat pemanasan global tidak diperhatikan, maka generasi yang akan datang akan mendapat ancaman serius.
“Pemanasan global akibat polusi dan kerusakan lingkungan lainnya membuat kondisi iklim bumi semakin mengkhawatirkan. Dan tentu jika itu dibiarkan saja, ini akan menjadi ancaman bagi generasi yang akan datang. Tak ada lagi air bersih, lingkungan yang hijau, udara yang sehat dan lain-lain,” paparnya.
Selain isu lingkungan UMY juga sudah menetapkan indeks kesejahteraan pegawai, salah satunya kesehatan civitasnya sebagai salah satu indikator prioritas di bawah program Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si. Hal ini juga salah satu bentuk dukungan UMY utk SDG Good Health and Wellbeing.
Sementara itu, Ketua UMY Go (Komunitas Sepeda UMY) Slamet Riyadi, ST, M.Sc, Ph.D mengungkapkan bahwa menggunakan sepeda adalah salah satu bentuk kesadaran dalam melakukan pengurangan emisi karbon. “Kita tahu bahwa sepeda tidak menggunakan bahan bakar fosil seperti kendaran bermotor. Itulah alasan kenapa dalam Green Connection ini kami memilih agenda bersepeda bersama dalam pengkampanyean isu lingkungan dan gaya hidup sehat,”.
Slamet juga mengatakan jika belum banyak perguruan tinggi yang melakukan kampanye tentang isu lingkungan menggunakan sepeda. Ia juga berharap gerakan ini menjadi virus baru di kalangan akademisi dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melestarikan bumi agar terhindar dari ancaman pemanasan global. “Kegiatan bersepeda dalam rangka kampanye pengurangan emisi karbon ini juga akan kami lanjutkan hingga tahun-tahun mendatang,” tutupnya. (RM)