PALU, Suara Muhammadiyah – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bertujuan mendorong mahasiswa, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, untuk mencoba banyak hal di luar dari pendidikan formal agar menjadi lulusan yang siap menghadapi tantangan di era digitalisasi.
Demikian penegasan Wakil Rektor II Unismuh Makassar, Prof Dr Andi Sukri Syamsuri, M.Hum saat tampil menjadi nara sumber utama pada Seminar Nasional, Implementasi Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra, secara daring.
Seminar ini diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Tadulako, Sabtu 10 September 2022 di Swiss Bell Hotel Palu.
Dijelaskan, program MBKM ini bertujuan meningkatkan kompetensi lulusan, baik dari segi soft skills maupun hard skills agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Program experiential learning sebagai bagian dari Merdeka Belajar dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya, kata Guru Besar Ilmu Linguistik ini.
Lewat program kampus merdeka ini menyiapkan lulusan yang siap untuk menghadapi tantangan dan dunia yang ada di depan mereka pada saat selesai menempuh studi, tandas Prof Dr Andis sapaan akrabnya.
Berbekal pengembangan soft skill dan hard skill yang didapatkan di perguruan tinggu ataupun di luar perguruan tinggi, baik berkaitan program studi yang dipilih ataupun di luar dari program studi, tandas Dekan FKIP Unismuh Makassar pada masanya ini.
Peran bahasa dan sastra sebagai sistem simbolis terpenting dimiliki bangsa Indonesia merupakan “media komunikasi” yang digunakan baik secara formal maupun informal dalam kehidupan sehari-hari, tegas Ketua Umum IKA SMPN I Tanasitolo Wajo 2021-2025,
Implementasi MBKM dalam pembelajaran bahasa dan sastra dapat memberikan kebebasan belajar/berpikir dalam menemukan ide-ide kreatif yang dapat berguna untuk perkembangan bahasa maupun perkembangan ilmu sastra, kata
mahasiswa teladan RI 1993 ini.
Hasil penerapan MBKM dalam pembelajaran bahasa dan sastra diharapkan dapat menciptakan SDM unggul dibeberapa bidang. Pertama, bidang bahasa dan media, seperti sastra cyber, interpreter, translator, content writer, digital marketing, editor, jurnalis, dan reporter.
Kedua, bidang hiburan, seperti edutainment, script writer, dan novelis. Ketiga, dibidang pendidikan dan pengajaran, seperti guru, dosen, dan tutor. Keyword: MBKM, Bahasa, Sastra, tegas Timsel Anggota KPU Sulsel Pemilu 2019 ini.
Implementasi Merdeka Belajar dalam pembelajaran bahasa dan sastra diharapkan menciptakan peserta didik yang lebih kreatif, ekspresif, dan komunikatif agar mereka merasakan dukungan dalam menyampaikan ide-ide mereka, kata Tim Penyelia PPG Kemenristekdikti RI.
Hal ini tidak menutup kemungkinan akan membentuk generasi penerus yang mampu berkomunikasi dengan baik di ruang-ruang publik dan sastrawan yang memiliki ide-ide cemerlang dalam setiap karyanya.
Berpartisipasi dalam berbagai program MBKM, mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar sesuai dengan minatnya di luar mata kuliah yang ditawarkan oleh program studinya, kata Sekretaris HPBI Sulsel ini.
Mahasiswa diberikan kesempatan berinovasi, merasakan atmosfer kerja melalui magang, ungkap Sekjen DPP Kemawa ini, tegas Sekretaris DPP IKA Unismuh Makassar ini.
Perguruan tinggi juga memperoleh keuntungan selain kompetensi lulusan yang makin meningkat juga dapat mempererat hubungan dengan industri dan masyarakat yang menjadi wadah implementasi hasil penelitian di perguruan tinggi.
Seminar sehari ini menampilkan nara sumber utama lainya; Dr. Rusdia, M.Hum, Dekan Fakultas Sastra UMI Makassar .Nara sumber pendamping, Dr. Mawardin, M.Hum Dosen Pendidikan Bahasa Inggeris Universitas Tadulako dan Dr. Ida Nur’aeni, S.Pd, M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Untad. (Yahya/Riz)