MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berupaya terus memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Salah satu indikatornya yakni, program studi berstandar internasional.
Untuk mencapai IKU 8 Perguruan Tinggi tersebut, Unismuh mengundang Tim Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek dalam acara Sosialisasi Akreditasi Internasional. Acara sosialisasi digelar di Balai Sidang Muktamar Muhammadiyah, Kampus Unismuh Makassar, Jl Sultan Alauddin, 12 September 2022.
Tim Kemdikbudristek yang hadir yakni Rahayu Retno Sunarni MPd (Koordinator Penjaminan Mutu Direktorat Belmawa Kemdikbudristek), dan Dr Leni Sophia Heliani (Dosen UGM, Tim Sosialisasi).
Acara diawali dengan Pembukaan Sosialisasi yang diisi sambutan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sultan Batara Drs Andi Lukman MSi, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, dan Ketua Badan Pembina Harian Prof Gagaring Pagalung.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX Andi Lukman mengapresiasi kesigapan Unismuh dalam menyambut program dari Kemdikbudristek. “Hampir tiap pekan saya ke Unismuh, sebab kampus ini sering jadi tuan rumah berbagai kegiatan sosialisasi, maupun kegiatan lainnya. Ini memang salah satu ciri kampus besar,” ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse mengungkapkan bahwa Unismuh juga telah menyiapkan beberapa prodi untuk mengikuti akreditasi internasional. “Komite etik Prodi Pendidikan Dokter sudah mengajukan, dan Insyaallah akan divisitasi tanggal 12-15 Oktober 2022. Kebetulan prodi ini baru saja meraih akreditasi A,” jelas Ambo Asse.
prodi yang terakreditasi internasional, juga dapat menopang pencapaian akreditasi institusi di BAN PT.
Kegiatan ini dihadiri para Wakil Rektor, Dekan dan Ketua Program Studi dalam lingkup Unismuh. Selain itu diundang utusan 20 kampus PTN maupun PTS di Sulawesi. PTN yang hadir yakni Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Politeknik Negeri Pertanian Pangkajene Kepulauan.
Sementara utusan PTS yang hadir Universitas Muslim Indonesia, Universitas Bosowa, Universitas Megarezky, Universitas Sulawesi Tenggara, Universitas Mandala Waluya, Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Universitas Al Asyariah Mandar, Universitas Cokroaminoto Palopo, Universitas Mega Buana Palopo, Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Bongaya
Khusus PTS dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yang hadir yakni Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Buton, Universitas Muhammadiyah Sinjai, Universitas Muhammadiyah Palopo, dan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang.
Persiapan Akreditasi Internasional
Pemateri dari Kemdikbud Rahayu Retno Sunarni MPd dalam sambutannya mengingatkan agar perguruan tinggi tidak asal mengikuti proses akreditasi dari lembaga internasional.
“Lembaga akreditasi internasional harus yang diakui Pemerintah. Karena kita tidak ingin perguruan tinggi kita menjadi sasaran dari lembaga akreditasi internasional yang tidak kredibel,” ungkap Rahayu.
Dalam sosialisasinya, Leni Sophia Heliani mengungkapkan bahwa lembaga akreditasi internasional menerapkan system ‘outcome based accreditation’.
“Berarti yang harus dievaluasi terlebih dahulu adalah kurikulum yang kita gunakan. Apakah kita sudah menerapkan kurikulum ‘Outcome Based Education’ (OBE). Jika ya, harus dilihat lagi, sejauhmana penerapannya,” ungkap Dosen UGM inu.
Kurikulum OBE, lanjutnya, harus tercermin dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) hingga Capaian Pembejaran Mata Kuliah (CPMK). “Jika belum, maka persiapan pertama untuk akreditasi internasional adalah menerapkan kurikulum OBE,” jelasnya.
Materi sosialisasi akreditasi internasional, selengkapnya dapat disimak melalui Youtube Universitas Muhammadiyah Makassar (https://www.youtube.com/watch?v=U82NI0P7w4c&ab_channel=UniversitasMuhammadiyahMakassar).