LANGKAWI. International Conference on Contemporary Issues in AL-Quran and Hadith (THIQAH) kembali diselenggarakan di tahun 2022 ini. Konferensi rutin pertahun yang sudah diselenggarakan untuk ketiga kalinya oleh Kolej Universiti Islam Antar Bangsa Selangor (KUIS) ini dilaksanakan pada tanggal 7-8 September 2022, bertempat di Langkawi, Malaysia. Turut hadir sebagai peserta para dosen dan peneliti dari berbagai universitas, baik yang berasal dari Malaysia maupun di luar Malaysia. Hal ini terlihat dari beragamnya artikel yang berhasil diseleksi oleh pihak panitia dengan jumlah 64 artikel dan para presenter yang secara berurutan membentangkan hasil karya mereka selama kegiatan tersebut.
Di antara para peserta konferensi ini, turut pula berpartisipasi tiga dosen dari Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan. Ketiga dosen itu adalah Jannatul Husna selaku Prodi Ilmu hadis membawakan paper yang berjudul “Menyuluh Kembali Peranan Ulama Nusantara yang “Terlupakan”: Analisis Pemikiran Tafsir dan Hadis. H.M.K Bakry; Miftah Khilmi Hidayatulloh dengan paper “The Intelectual History of Muhammad Abduh on Tajdid in Tafsir al-Manar; dan Qaem Aulassyahied dengan artikel yang bertema “Kontrol Emosi dalam al-Quran;: Studi Terhadap ‘al-Maraḍ wa asy-Syifā` fi al-Qur`ān al-Karīm’ Karya Ahmad Husain Salim dan Relevansinya dengan Pendekatan Psikologi Klinis Modern.”
Pada Konferensi internasional yang mengambil tajuk “Apresiasi Ketokohan Ulama Tafsir dan Hadis Sepanjang Zaman”, pihak UAD mendapat kehormatan dengan diundangnya Prodi Ilmu Hadis, Jannatul Husna sebagai salah satu Pembicara Utama di antara pembicara utama lain, di antaranya Ketua Jabatan al-Quran dan al-Sunnah KUIS; Dekan Inovasi dan Penyelidikan, USIM, Prof. Madya, Dr. Ahmad Sanusi bin Azmi; Professor Fakultas Syariah Universitas Jordan, Prof. Dr. Muhammed Khazer Saleh al-Majali; Dosen Fakultas Syariah, Universitas Zarqa, Jordan, Dr. Anas Muhammad Awad al-Kalaileh. Konferensi ini dibuka langsung oleh Rektor KUIS, Prof. Madya Dato’ Dr. Mohd Farid Ravi bin Abdullah.
Dalam kesempatannya, Jannatul Husna memaparkan penelitiannya tentang peranan salah seorang ulama nusanantara yang berasal dari Karang Gantiang, Padang. Beliau menekankan menulusuri peranan tokoh Bakry, dilatarbelakangi oleh realita yang menunjukkan kurang banyaknya tulisan atau penelitian yang membincangkannya, sementara sumbangsih tokoh H.M.K Bakry. Berdasarkan penelitiannya, Jannatul Husna mengungkapkan bahwa tokoh H.M.K Bakri memberikan sumbangsih intelektual dan khazanah keislaman tidak kurang dari 23 karya yang meliputi tafsir, hadis, akhlak, hukum, sejarah, kamus, bahasa Arab. Bahkan, di antara karya beliau, di tahun tersebut, beliau sudah membincangkan tentang perempuan dan pendidikan Islam. Dianggap sebagai ulama yang terlupakan, salah satunya juga karena tidak terungkapnya peran beliau yang signifikan dalam penulisan karya Tafsir al-Quran al-Karim yang lebih dikenal sebagai karya independent dari Mahmud Yunus. Jannatul Husna, menyatakan bahwa, sejauh penelitian yang dilakukan memberikan kesimpulan bahwa H.M.K Bakry sangat layak disebutkan sebagai penulis tafsir yang terkenal tersebut bersamaan dengan Mahmud Yunus.