SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Usai melakukan audiensi pada Jumat, 26 Agustus 2022 di Balai Kota Surakarta, Panitia Penerima Muktamar dan Aisyiyah ke 48 kembali bertemu dengan Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Senin, 12 September 2022.
Kali ini pertemuan tersebut juga diikuti Panitia Pusat dan Tim Asistensi Panitia dan Ketua PWM Jawa Tengah.
Rombongan dari pihak paniti muktamar adalah Prof Dr Sofyan Anif M.Si, Sebagai ketua Panitia Penerima Muktamar.
Juga Marpuji Ali, Ketua Panitia Pusat Muktamar, didampingi Sekretaris Panitia Pusat, Muhammad Nurul Yamin.
Selain itu juga didampingi Sekretaris Panitia Penerima Muktamar, Bambang Sukoco dan Ketua Bidang IV. Panitia Penerima.Ihwan Susilo serta tim asistensi panitia pusat, Herman Dodik.
Pertemuan kedua antara Panitia Muktamar dengan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka dilauain di rumah dinas Wali kota Surakarta, Loji Gandrung.
Usai pertemuan, kepada awak media, Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, Prof Dr Sofyan Anif M.Si menyampaikan rapat Koordinas dengan Wali kota Surakarta dilakukan untuk mengetahui detail pembukaan Muktamar Muhammadiyah yang dipersiapkan panitia penerima.
“Mengingat ada beberapa agenda yang sifatnya nasional akan berlangsung di Kota Solo berurutan dengan pelaksanaan muktamar.
“Maka Mas Wali menghendaki ada koordinasi agar tidak terjadi crowded. Mulai tanggal 12 sampai 20 sudah mulai diamankan termasuk dengan lapangan Stadion Manahan,” terang Prof Sofyan Anif.
Materi koordinasi lainnya adalah persiapan pembukaan Muktamar yang akan dilakukan di Stadion Manahan.
Prof Sofyan Anif menyampaikan, Mas Wali, panggilan populer Wali kota Solo, menganggap sudah cukup matang persiapan yang dilakukan panitia.
“Alhamdulillah beberapa item termasuk run down acara pembukaan sudah disepakati secara teknis termasuk pemakaian tribun Stadion Manahan dimana untuk prioritas tamu VVIP, VIP, peserta dan penggembira. Harapannya akan lebih bagus dari pembukaan ASEAN Paragames 2021 beberapa waktu lalu,” kata Prof Sofyan Anif.
Rektor UMS itu juga menyampaikan, Wali kota Surakarta menyadari Muktamar Muhamadiyah dan Aisyiyah ini membawa nama baik Kota Solo.
“Suksesnya Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Juga akan membawa nama baik Kota Solo, Marwah Kota Solo sekaligus bagi Wali Kota Surakarya sebagai penanggung jawab Kota Solo,” kata Prof Sofyan Anif.
Lebih penting lagi, kata Prof Sofyan Anif, Muktamar ini mampu mendulang ekonomi yang besar bagi pelaku ekonomi di Solo.
“Mas Wali tadi menyampaikan di wanti-wanti pemerintah pusat untuk menjaga inflasi. Cara menjaga inflasi ya menggerakkan sektor ekonomi oleh pelaku UMKM,” kata Prof Sofyan Anif.
Mas Wali, kata Prof Sofyan Anif akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk menggerakkan UMKM memproduksi produk sebanyak-banyaknya.
Namun kami juga meminta agar hal itu tidak membawa dampak negatif berupa kenaikan harga yang tinggi sekali. Tadi mas Wali sudah menjamin hal itu,” kata Prof. Sofyan Anif.
Prof Sofyan Anif menambahkan, nantinya saat pembukaan tamu undangan juga harus menggunakan batik sebagai produk luhur khas Solo.
“Dari situlah marwah Solo akan terangkat demikian pula dibelakang itu sektor ekonomi juga akan meningkat,” kata Rektor UMS.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengatakan koordinasi dengan panitia muktamar dilakukan terkait detail acara pembukaan muktamar.
Hal itu harus dilakukan mengingat pada atau pekan menuju pembukaan muktamar juga ada beberapa agenda event nasional.
“Tidak berbarengan, hanya berurutan. Sehingga perlu didetailkan. Ada peresmian Masjid di Gilingan tanggal 17 juga pekan olahraga pesantren,” kata Gibran. (Riz)