CIREBON, Suara Muhammadiyah – Himpunan Mahasiswa Tafsir Al-Quran (HIMATA), Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) selenggarakan al-musabaqah al-khithabah al-‘arabiyah wa nadwah atau lomba pidato bahasa Arab dan seminar dalam rangka menyambut milad FAI UMC yang ke-5.
Rangkaian acara dimulai dengan lomba pidato yang diikuti oleh puluhan peserta dari beberapa pondok pesantren se-Cirebon, acara lomba dilaksanakan pada Jumat (9/9).
Alwin Fajar selaku ketua pelaksana dalam sambutannya mengatakan bahwa Al-Quran merupakan kitab berbahasa Arab yang semestinya kita pelajari bahasa Al-Quran tersebut. “Dalam QS. Yusuf ayat 2 Allah berfirman bahwa bahasa Arab merupakan bahasa Al-Quran, sehingga sudah menjadi hal mendasar bagai seorang muslim untuk memahami bahasa kitabnya, selamat berkompetisi dan jaga sportivitas,” kata Alwin.
Kaprodi Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Dr. KH. Toto Santi Aji, M.Ag, dalam sambutannya berpesan bahwa Jadikanlah Al-Quran sebagai tuntunan hidup, maka ketika Al-Quran sudah melekat pada hati seorang mukmin, in syaa Allah hidupnya dirahmati oleh Allah, lebih dari itu bahwa untuk menjadi sahabat Al-Quran kita perlu memahami bahasa yang ada di dalamnya yakni bahasa Arab.
“Dengan adanya acara ini saya selaku Kaprodi mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada HIMATA, semoga terus mengudara dan hasil seminar ini menjadikan kita sebagai teman atau sahabatnya Al-Quran, sekali lagi selamat,” ucap Kyai Toto.
Acara seminar dipandu Diki Ramadhan selaku moderator. Dr. Arief Hidayat Afendi, M.Ag selaku pemateri mengakatakan bahwa sebagai seorang muslim hendaknya kita paham tuntutan utama dalam hidup kita yakni Al-Quran, yang mana dalam memahami Al-Quran ini harus pula memahami bahasanya yakni bahasa Arab, dan memahami bahasa Al-Quran ini perlu alat bantu yang disebut ilmu tafsir.
“Maka sudah seharusnya kaum muslimin mau belajar mengenai bahasa Al-Quran ini, minimalnya mau membacanya saja, sebab membaca Al-Quran itu berbeda dengan membaca buku, karena membaca Al-Quran memiliki nilai ibadah sedangkan membaca buku tidak,” Jelas Arief. (ranov)