YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir membuka Pekan Perkenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Di hadapan 6982 mahasiswa baru peserta P2K tersebut, Haedar Nashir menyampaikan bahwa kehadiran ‘Dahlan Muda’ di kampus UAD bukanlah sekedar entitas yang kecil. Melainkan sebuah bagian dari tradisi besar yang telah dirintis Muhammadiyah melalui berbagai lembaga pendidikan ternama dan terbukti berhasil menebar manfaat serta mengukir berbagai prestasi.
“Ingatlah bahwa kalian adalah bagian dari tradisi besar,” tukas Haedar di Gor Amongrogo Selasa (13/9).
Mengutip salah satu syair Tokoh Reformis Islam Muhammad Iqbal, Haedar berpesan bahwa Dahlan Muda hendaknya terus mengejar cita-cita setinggi-tingginya dan menebar manfaat, membawa pembaruan dan kemajuan di berbagai pelosok dan penjuru dunia.
“Jadilah bak burung rajawali yang selalu terbangi tinggi tanpa batas ke angkasa raya. Tak terjangkau siapapun namun selalu hinggap di setiap negeri mengalirkan perubahan dan kemajuan.”
Dirinya juga berpesan agar senantiasa meneladani tokoh-tokoh Muhammadiyah terdahulu. Termasuk kelak menjadi lulusan yang tanpa henti memelihara karakter juga akhlak mulia. Menurutnya, karakter dan akhlak mulia merupakan bekal bagi para pemimpin untuk mampu merawat bangsa dengan sebaik-baiknya.
“Kelak, jadilah sarjana dan lulusan yang berakhlak mulia. Karena pemimpin yang memiliki akhlak mulia akan mampu merawat bangsa.”
Lebih jauh, Haedar juga berpesan agar Dahlan Muda menjadi sosok yang tidak pernah berhenti mencari kebenaran dengan memanfaatkan berbagai macam ilmu pengetahuan juga sudut pandang yang beragam.
“Temukan kebenaran menggunakan berbagai perspektif. Bukan kebenaran yang parsial karena akan sempit cakrawalanya dan merasa yang paling benar. Sehingga hanya menjadi kebenaran yang serpihan, bukan yang multiperspektif.”
Untuk menjadi sosok yang mampu melihat kebenaran yang multiperspektif tersebut, bagi Haedar, pribadi cerdas dan berilmu menjadi kunci utama.
“Dahlan Muda harus menjadi insan yang berpikir cerdas dalam horizon yang luas. Kalian harus bisa belajar dari manapun. Janganlah kalian merasa cukup dengan diterima di UAD, namun jadilah pribadi yang cerdas dan terus haus ilmu.”
Sehingga, di kemudian hari, Haedar mengharapkan Dahlan Muda mampu hadir melakukan perubahan yang nyata untuk umat, membangun kehidupan yang berkemajuan serta berkeadaban utama.
“Jadilah orang yang bermanfaat. Jangan menjadi ilmuan yang egois yang mementingkan diri sendiri. Kalian adalah generasi baru pembawa misi kemajuan dengan jiwa-jiwa pembaharu,” tandasnya. (Th)