BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Dalam waktu hampir bersamaan, dua kampus Muhammadiyah berkunjung dan bersilaturahmi ke Universitas Muhammadiyah Bandung (UM Bandung) pada Selasa 13 September 2022.
Kedua kampus Muhammadiyah ini yakni Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) dan Universitas Siber Muhammadiyah. Dalam silaturahmi ini mereka berdiskusi banyak hal terkait penguatan kerja sama ke depannya.
Terkait kunjungan dan kerja sama dengan UM Bandung, Rektor Unmuh Babel Ir Fadillah Sabri ST MEng sangat mengapresiasi pertemuan kedua belah pihak.
Fadillah Sabri mengatakan bahwa rektor UM Bandung yang pertama Prof Dr H Suyatno MPd (almarhum) selalu membina dan mendukung pendirian Unmuh Babel.
“Semoga dengan kerja sama ini dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam membangun persyarikatan, umat, dan bangsa,” katanya.
Kolaborasi
Fadillah Sabri mengungkapkan bahwa program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) menuntut sivitas kampus banyak berinteraksi dan berkolaborasi dengan sivitas kampus lain.
Dengan cara seperti itu, tutur Fadillah Sabri, nanti kampus bisa saling tular dosen atau mahasiswa agar adanya keragaman dalam proses pemahaman keilmuan pada program MBKM.
Fadillah Sabri menjelaskan bahwa hal tersebut berguna untuk meningkatkan kualitas SDM kedua kampus dalam proses pembelajaran. “Dengan semangat baru ini, kita yakin bahwa dengan bersama-sama kita akan maju,” tandas Fadillah Sabri.
Selain Unmuh Babel, pada hari yang sama juga Universitas Siber Muhammadiyah berkunjung dan silaturahmi ke UM Bandung. Kedua belah pihak berdiskusi banyal hal terkait program-program untuk kemajuan kampus.
Rektor Universitas Siber Muhammadiyah Dr Bambang Riyanta ST MT mengatakan banyak peluang kerja sama antara kampusnya dengan UM Bandung terkait proses pembelajaran.
Rektor mengatakan proses pembelajaran ke depan bisa memanfaatkan teknologi imersif. “Jadi, peluang semacam itu tersedia bagi perguruan tinggi yang bersifat (pembelajaran) tatap muka ataupun perguruan tinggi siber seperti kami,” kata Bambang Riyanta.
Prodi jarak jauh
Dengan memanfaatkan teknologi imersif, perguruan tinggi bisa mendirikan program studi jarak jauh (PSJJ). “PSJJ ini dengan teknologi metaverse dalam prakteknya mirip dengan praktek pembelajaran jarak jauh layaknya di Universitas Siber Muhammadiyah,” katanya.
Bambang Riyanta berharap agar semua PTMA dapat mengeksplorasi hal tersebut dalam menghadapi masa disrupsi saat ini. “Jadi, kita perlu melakukan aktivitas dengan paradigma yang baru karena itulah tuntutan zaman sekarang,” terang Bambang.
Wakil Rektor II UM Bandung Dr Ahmad Diponegoro MSIE PhD mengatakan bahwa kerja sama dengan Unmuh Babel sebetulnya sudah terjalin sejak kepemimpinan UM Bandung yang pertama.
“Kedatangan Unmuh Babel ini ingin melanjutkan dan menguatkan silaturahmi yang sudah lama terbangun itu,” ucap Ahmad Diponegoro.
Ia mengatakan adanya kesamaan program studi di antara dua kampus akan membuat jalinan kerja sama lebih intens terutama dalam catur darma perguruan tinggi.
Ahmad Diponegoro menegaskan bahwa kedua kampus nantinya bisa bertukar pikiran lebih lanjut, baik dalam bidang penelitian, pengabdian, maupun KKN.
Lalu soal kerja sama dengan Universitas Siber Muhammadiyah, Ahmad Diponegoro mengatakan bahwa bekerja sama dengan kampus ini dapat menggali potensi dari teknologi metaverse dalam memperkaya kreativitas proses belajar mengajar.
Lebih lanjut Ahmad Diponegoro menjelaskan bahwa ke depannya orientasi pendidikan akan menggabungkan aspek teknologi tinggi dalam bidang IT.
Pada pertemuan di ruang rektorat ini salah seorang sivitas Universitas Siber Muhammadiyah mempresentasikan penggunaan metaverse dalam proses pembelajaran kuliah. Para tamu undangan pun mencoba penggunaan metaverse dalam pelaksanaan perkulihan tersebut.
“Hal ini sangat menarik dan prospek ke depannya insyaallah UM Bandung akan mencoba mengembangkan hal itu,” tandas Ahmad Diponegoro. (Firman Katon)