MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Tiga Guru Besar memberikan tips sukses kuliah di hadapan 4.051 Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Ketiganya yaitu Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin Prof dr Budu PhD, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, dan Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Prof Gagaring Pagalung.
Universitas Muhammadiyah Makassar mengukuhkan 4.051 mahasiwa baru tahun akademik 2022/2023. Pengukuhan digelar dalam momentum Rapat Senat Terbuka Luar Biasa yang dipimpin Rektor Unismuh Prof Ambo Asse.
Kegiatan ini digelar secara luring dan daring. Acara luring diikuti 829 mahasiswa di Balai Sidang Unismuh Makassar, Jl. Sultan Alauddin, Kamus, 15 September 2022. Sementara itu, 3000-an mahasiswa lainnya mengikuti kegiatan melalui aplikasi zoom. Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui akun Youtube Official Unismuh Makassar.
Pesan Tiga Profesor
Dalam kuliah umumnya, Prof Budu menyampaikan tantangan dunia pendidikan saat ini popular disebut dengan istilag VUCA. Istilah itu merupakan singkatan dari Volatility (mudah berubah), Uncertainty (tidak menentu), Complexity (kompleksitas), Ambiguity (membingungkan).
“Adik-adik harus memahami hal-hal yang perlu dipersiapkan menghadapi tantangan di era VUCA. Saat ini dunia Pendidikan sangat dipengaruhi perkembangan teknologi digital dan artificial intelligence. Banyak pekerjaan yang hilang, namun banyak pula pekerjaan baru yang muncul,” jelasnya.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Prof Budu mengutip pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir saat memberikan pesan di hadapan maba Universitas Ahmad Dahlan beberapa waktu lalu. “Jadilah seperti burung Rajawali. Burung yang selalu terbang tinggi melintas batas sampai ke angkasa raya, dan tak terjangkau oleh siapa pun,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Prof Ambo juga memberi beberapa motivasi kepada mahasiswa baru. “Jadikan kampus sebagai taman yang indah. Di situ ada buah, buah ada di masing masing fakultas dan prodi. Di sini ada 50 prodi, berarti ada 50 buah yang harus ananda cari dan nikmati. Kampus adalah taman surga yang menyenangkan,” ujar Prof Ambo.
Namun untuk menikmati buah tersebut, lanjutnya, diperlukan kesungguhan dalam belajar atau jihad ilmu. “Kampus adalah tempat melakukan jihadul ilmi,” pungkasnya.
Dalam berjihad, ungkap Prof Ambo Asse, diperlukan kesabaran dalam menghadapi tantangan. “Kadang ada tantangan yang tidak terduga, seperti orang tua yang sakit, atau anda jatuh sakit. Jangan langsung mundur, untuk sukses diperlukan dua syarat, yakni berjihad dan bersabar,” pesannya.
Merespon dua guru besar sebelumnya, Ketua BPH Unismuh Prof Gagaring menyebut bahwa ulasan Prof Budu dan Prof Ambo Asse merupakan bekal penting bagi mahasiswa baru untuk sukses dalam mengarungi dunia kampus.
Ia melengkapi ulasan dua guru besar tersebut, dengan memperkenalkan istilah ‘SMART Thinking’. SMART adalah singkatan dari Spesific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time Period.
“Spesific, berarti mahasiswa harus menentukan tujuan yang spesifik. Measurable, berarti mahasiswa harus dapat mengukur indikator kesuksesan, misalnya menyelesaikan kuliah dalam tempo 3,5 hingga 4 tahun,” ungkapnya.
Prof Gagaring melanjutkan, Attainable berarti kita menentukan tujuan yang dapat dicapai. “Terakhir R, berarti Relevant. Artinya tentukan tujuan yang relevan dengan karir dan prodi yang anda pilih,” ungkap Guru Besar Ilmu Akuntansi Unhas ini. (Hadi/Riz)