YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 41 musyrif-ah dan mudabbir-ah telah mengikuti pembekalan dalam agenda Training Of Trainer (TOT) Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (PERSADA). Pembekalan berlangsung selama enam hari, sejak tanggal 9 hingga 15 September 2022, dan terlaksana di beberapa tempat seperti Aula Kampus II UAD, Aula Masjid Islamic Center, dan di ruang sidang kampus I UAD.
Adanya TOT ini untuk memberikan pemahaman dan pembekalan kepada para musyrif/ah dan mudabbir/ah baru dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya di PERSADA. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Mudir PERSADA, Ust. H. Thonthowi, M.Hum.
“harapan kami para musyrif dan mudabbir bisa menjadi solusi, mampu menyelesaikan problem santri, baik dalam hal baca Al-Qur’annya, shalatnya dan lainnya,” ungkap Mudir.
Metode Praktis Menghafal al-Qur’an menjadi materi pertama yang diterima, dibersamai secara langsung oleh pengasuh PPTQ Harun asy-Syafi’i Yogyakarta, Ust. Ulin Nuha, M.Si. Beliau memaparkan dari banyaknya keutamaan dari al-Qur’an, ciri-ciri muhafidz sukses dan lemah. Dengan hal itu, bisa meminimalisir kesalahan fatal dalam menghafal al-Qur’an.
Pembekalan berikutnya mengenai “Model Pembinaan Tahsin” yang diisi oleh Ustazah Dra. Hj. Nurmahni, M.Ag. Beliau menyampaikan pentingnya mempelajari tahsin ini, karena masih banyak sekali mahasiswa yang belum lancar dalam membaca al-Qur’an. Buku Tahsinul Qur’an yang dibuat oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD menjadi rujukan utama dalam mempelajari al-Qur’an kepada para mahasiswa dengan berbagai tahapan yang ada.
Selanjutnya tentang kaifiyat dan bacaan shalat sesuai Himpunan Putusan Tarjih (HPT), materi yang esensial ini disampaikan oleh anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Ust. Asep Shalahuddin, M.Pd.I. Melalui materi ini, pengurus dan para santri bisa menerapkannya saat menunaikan salat dengan gerakan dan bacaan yang sesuai dengan sunnah, sebagaimana terdapat dalam HPT.
Setelah itu, dilanjutkan hari berikutnya mengenai “Problem Solving” yang diisi oleh Wakil Ketua LP2 PP Muhammadiyah, Ustaz. Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si.
Lalu, dilanjutkan mengenai “kepersadaan” oleh Mudir PERSADA dan didampingi oleh segenap pengurus harian (BPH). Beliau menyampaikan kepada para pengurus agar menjalankan tugasnya dalam mendampingi dan membina santri. Pada saatnya santri maupun pengurus dapat menjadi Agent of Change UAD. Karena pendamping juga menjadi pintu utama suksesnya PERSADA.
Materi terakhir dalam serangkaian TOT tersebut dilaksanakan pada Kamis (15/9). Membahas mengenai teknik mudah belajar bahasa asing oleh Ustaz Dwi Setiyawan, M.Pd.B.I., Kepala Kantor Urusan Internasional Madrasah Muallimat Jogja. Kemudian dilanjut tentang “menjadi musyrif/ah yang ideal” oleh Wakil Sekretaris Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Ustaz Dr. Muhammad Samsudin, S.Ag., M.Pd.
Dari semua rangkaian pembekalan tersebut, output yang diharapkan antara lain pengurus baru dapat memaksimalkan perannya sebagai pendamping para santri. Sebagaimana Ustaz Diyan sampaikan, bahwa pendampingan tidak hanya pada waktu subuh atau pada jadwal saja, namun 24 jam, memantau aktivitas para santri, sehingga dengan itu, mereka bisa menjadi agent of change. (Badru Tamam)