SUMPUR KUDUS, Suara Muhammadiyah – 115 hari yang lalu, tepatnya Jumat 27 Mei 2022, Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii telah meninggal dunia. Kepergiannya niscaya menggoreskan duka mendalam dalam kanvas waktu.
Warga bangsa turut kehilangan negarawan, sejarawan, dan cendekiawan muslim berpengaruh bagi kehidupan bangsa dan negara. Karenanya, untuk mengenang sosok tersebut, hari ini, Senin, 19 September 2022, secara resmi diluncurkan Museum Rumah Kecil Buya Ahmad Syafii Maarif di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Peluncuran ini sebagai manifestasi dari dedikasi dan pengabdian Buya Syafii semasa hidupnya. Atas dasar itulah, sebagaimana yang dikutip dari Antara maka Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), Dr Riki Saputra, MA mengatakan jika Buya Syafii telah layak disematkan gelar pahlawan nasional.
“Saya mewakili UM Sumbar saya katakan niat menjadikan beliau menjadi pahlawan nasional akan dilakukan secara nyata, ini akan menjadi salah satu destinasi sejarah dan wisata seperti halnya Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi,” katanya.
Pihaknya berkomitmen akan memberikan salah satu gedung kampusnya dengan nama Buya Syafii. Semua itu dilakukan atas dasar kesadaran diri hal ihwal sosok Buya Syafii yang sangat bersahaja semasa hidupnya, sehingga banyak dijadikan sebagai mata air keteladanan yang tidak pernah kering untuk direguk.
Pada saat bersamaan, dia mengatakan jika seluruh pihak wabilkhusus Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat aktif dalam hal ini, maka dipastikan prosesnya tidak butuh memakan tempo yang terlalu lama dan berkepanjangan.
Sementara itu, di sisi lain, Wakil Bupati Sijunjung, H Iraddatillah, SPt mengatakan pihaknya sangat mendukung penuh usulan ini dan berharap upaya ini sebagai bentuk penghormatan kepada guru bangsa yang sangat disegani oleh seluruh warga bangsa.
“Buya Syafii Maarif merupakan Guru Bangsa kita semua, peresmian museum rumah kecil ini sangat menjadi perhatian besar Pemda Sijunjung dan memulai perjuangan untuk mendapatkan gelar nasional bagi, bagi kami penelitian dari akademisi baik profesor dan doktor untuk kajian ilmiah yang mungkin berat, karena itu kami berterima kasih kepada UM Sumbar yang ternyata memiliki niat yang sama,” tandasnya. (Cris)