Rektor Umsida Sampaikan Kuliah Ideologi Gerakan Muhammadiyah

Rektor Umsida Sampaikan Kuliah Ideologi Gerakan Muhammadiyah

KENDAL, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoharjo (Umsida), Jatim, Dr. H. Hidayullah, M.Si kembali hadir di Kendal dalam rangka menyampaikan mata kuliah Ideologi Gerakan Muhammadiyah kepada 57 mahasiswa baru yang tergabung dalam program studi Pendidikan Diploma 1 Kemuhammadiyahan angkat 14 yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Kendal.

Kehadiran orang nomer satu di Umsida tersebut dibenarkan oleh Ketua Bidang Akademik Program Studi Diploma 1 Kemuhammadiyah, Katsir Santoso Widodo.

“Kehadiran Pak Rektor Umsida di Kendal  sudah rutin setiap angkatan perkuliahan D1 Kemuhammadiyahan, termasuk angkat ke 14 ini” kata Katsir, Ahad (18/9).

Dia menilai, penyampaian mata kuliah Gerakan Ideologi Muhammadiyah oleh Pak Hid (Hidayatullah) bagus, sistematis, dan mudah difahami oleh para mahasiswa.

Katsir menjelaskan, perkuliahan D1 Kemuhammadiyahan diprioritaskan untuk para pimpinan persyarikatan, Ortom, dan mereka yang mengelola atau bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah.

“Jadi mereka yang mengemban amanat di persyarikatan diharapkan memiliki ideologi gerakan Muhammadiyah semakin kuat” ujarnya.

Ditambahkan, Program D1 Kemuhammadiyahan dapat ditempuh oleh setiap mahasiswa melalui 10 mata kuliah, yaitu Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Sejarah Muhammadiyah, Keorganisasian Dalam Muhamadiyah, Faham Islam Dalam Muhammadiyah, Pembelajaran Kemuhammadiyahan, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah, Teori dan Praktek Peribadatan, Gerakan Ideologi Muhammadiyah, Teori Micro Mission/Micro Teaching.

Sedang Hidayatullah dalam mata kuliah Ideologi Gerakan Muhammadiyah mengatakan,bahwa setiap manusia memiliki ideologi sebagai keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat.

“Ideologi digunakan untuk melaksanakan pandangan hidup dan untuk mencapai tujuan hidup” katanya.

Dia menjelaskan, tidak ada yang memaksa seseorang memeluk Islam, tetapi ketika telah memilih Islam, kita terikat dengan aturan Islam.

“Tidak ada yang memaksa kita untuk masuk Muhammadiyah, tetapi ketika sudah bergabung di Muhammadiyah maka kita harus memahami dan melaksanakan nilai-nilai dan aturan di Muhammadiyah” tegasnya.(fur/riz)

Exit mobile version