YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Beberapa hari ini dilansir berita dari media Israel tentang kunjungan rahasia yang dilakukan oleh pejabat senior Indonesia ke Israel. Selain Indonesia, pejabat Pakistan juga melakukan hal yang sama.
Dua negara yang berpenduduk mayoritas muslim ini dikesankan telah memulai melakukan pembicaraan tentang normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Pihak kementerian luar negeri RI pun telah memberikan bantahan terhadap berita ini.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim berpendapat bahwa Israel memang sangat berkepentingan untuk membangun hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Upaya-upaya untuk itu terus dilakukan. Awal tahun 2022, misalnya, pemerintah Amerika menyatakan kesediaannya menjadi jembatan dan bahkan siap memberikan bantuan dana kepada Indonesia agar bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel. “Berbagai saluran dan cara lain juga dilakukan untuk menghubungkan Israel-Indonesia secara diplomatik. Diantara cara itu ialah mengembangkan opini secara luas melalui media bahwa sudah ada upaya-upaya serius dari kedua belah pihak untuk membuka hubungan diplomatik ini,” ungkap Sudarnoto kepada Suara Muhammadiyah, Kamis (22/9/2022).
Berita kunjungan rahasia pejabat tinggi yang disebar luaskan oleh media Israel ini sudah dibantah oleh Kementerian Luar Negeri RI dan itu adalah hoax dan sangat tendensius. Ada kepentingan kuat Israel melalui media, pertama, untuk merusak kepercayaan masyarakat dan bangsa Palestina terhadap Indonesia. Narasi yang dibangun oleh media Israel adalah bahwa bangsa Indonesia sudah mulai bersahabat dengan baik dengan Israel mengikuti jejak sejumlah negara muslim lain yang sudah membuka hubungan diplomatiknya dengan Israel.
Kedua, melalui media, pihak Israel dengan sengaja telah mengusik komitmen pemerintah dan bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kedaulatan/kemerdekaan bangsa Palestina.
“Media Israel telah dengan sengaja memberikan ruang kepada tokoh dan kelompok masyarakat pro zionis Israel untuk terus melakukan berbagai upaya melemahkan semangat pembelaan kepada rakyat dan bangsa Palestina dan membuka satu babak baru yaitu hubungan dan kerjasama diplomatik yang lebih produktif Indonesia-Israel,” kata Sudarnoto.
MUI menyampaikan respek kepada pihak kementerian luar negeri RI yang tetap dengan tegas menyatakan untuk tidak akan pernah membuka hubungan dan kerjasama diplomatic dengan Israel sepanjang Israel masih terus melakukan penjajahan dan berbagai kejahatan terhadap rakyat dan bangsa Palestina.
MUI juga mendukung pernyataan Kemenlu bahwa media Israel telah menyampaikan berita yang sama sekali tidak punya dasar terkait dengan kunjungan pejabat senior ini. Hal ini dilakukan karena ada kepentingan dan keuntungan yang akan diperoleh Israel. (Riz)