Santri LKSA Putra Muhammadiyah Babat Tingkatkan Skill Literasi

Santri LKSA Putra Muhammadiyah Babat Tingkatkan Skill Literasi

LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al Iskandariyah Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) menggelar bakti sosial di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Putra Muhammadiyah Cabang Babat.

Kegiatan yang diadakan oleh bidang Sosial Pemberdayaan Masyarakat (Sospem) itu memiliki tiga tujuan yaitu silaturahmi, edukasi literasi dan baksos.

Dalam edukasi Literasi yang dilakukan adalah pengenalan literasi guna memperdalam wawasan, agar tumbunya budaya literasi untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, bercerita dan menganalisis pada anak LKSA Putra Muhammadiyah Cabang Babat.

Dalam edukasi literasi ini, hadir sebagai pemateri yaitu IMMawan Alfain Jalaluddin Ramadlan.

Dalam materinya menjelaskan bahwa literasi bukan hanya sekedar membaca. Namun, literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian ketua bidang RPK PK IMM Al Iskandariyah ini memaparkan bahwa Indonesia menempati rangking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi atau berada 10 negara terbawa yang memiliki tingkat literasi rendah.

“Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program fot Internasional Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization For Economic Operation dan development (OECD) pada 2019,” ungkapnya

Oleh karena itu, Alfain -panggilan akrabnya- memberika tips dan semangat kepada anak LKSA agar senantiasa mengembangkan literasi melalui gemar membaca buku dan menulis.

Seperti dalam Al Qur’an surat Al Alaq

‎اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ

Yang memerintahkan tentang spirit literasi.

Penulis produktif ini juga mengajak para audien untuk berpikir pentingnya menulis.

Lantas, Alfain memberi pertanyaan mengapa kita harus menulis?

Pertama, kata Alfain, agar idenya bisa dibaca khalayak luas.
Kedua menjadi terkenal.
Ketiga mengisi waktu luang.
Keempat yang paling penting ketika kita sudah tiada tulisan kita akan dikenal selamannya.

Berita

Kemudian pria kelahiran Godog Laren ini menjelaskan tentang pengertia berita. Yaitu teks yang isinya mengenai segala hal yang terjadi di dunia ini. Berupa fakta yang ditulis di media cetak disiarkan di radio ditayangkan di televisi atau diunggah disitus.

Lanjutnya, dia menjelaskan pada dasarnya sebuah berita berisikan fakta, bukan hoax sesuai dengan dalil surat Al Ahzab (33/77)

‎يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوۡلُوۡا قَوۡلًا سَدِيۡدًا

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

Kemudian Alfain memberikan cara membuat sebuah berita.

Penulisan berita di media kata Alfain, harus memakai bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele dan ringan. Tulisanya enak dibaca dan gampang dicerna.

Pria kelahiran 21 tahun ini juga menjelaskan tentang model menulis berita. Alfain mengibaratkan seperti piramida. Untuk bagian atas berisikan Lead, bagian tengah berisikan penjelasan dan paling bawah berisikan informasi lain.

Kemudian Alfain juga memberikan resep menulis. Yakni 3 M. Menulis, menulis dan menulis.

Di tengah-tengah mengisi materi literasi, Alfain membagikan buku kepada santri LKSA Putra Muhammadiyah Cabang Babat. Guna untuk di baca dan menambahkan wawasan bagi anak-anak.

Tak lupa Alfain juga menceritakan perjalanan pengalamannya, proses lika liku untuk menjadi seorang jurnalis guna memotivasi anak LKSA  agar semangat dan berkarya. (Fathurrahim/Riz)

Exit mobile version