SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 1.150 pesepeda warga Muhammadiyah dari Solo raya mengikuti Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Boyolali. Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Boyolali ini merupakan seri keempat dari rencana 6 kali penyelenggaraan.
Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Boyolali dimulai dari SMP Muhammadiyah Simo Boyolali sekitar pukul 07.00 WIB dan dibuka secara bersama-sama oleh Panitia Gowes, Taufik Nugroho, Ketua PDM Boyolali Jindar Wahyudi, serta Camat Simo Muhammad Fahrudin.
Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Boyolali melalui jalur arah calon gedung PKU Muhammadiyah untuk mengambil kupon doorprize dan snack.
Dan seterusnya memasuki gelaran Car Free Day Colomadu untuk bergabung dengan peserta jalan santai PCM Colomadu serta Bupati Karanganyar yang meresmikan CFD Colomadu serta finish di Edutorium KH Ahmad Dahlan.
Pesepeda dari Klaten, Santoso mengatakan, mengikuti Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Boyolali sebagai bentuk loyalitas terhadap persyarikatan Muhammadiyah.
“Serta usaha untuk ikut serta mensyiarkan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 di Surakarta,” kata Santoso.
Hal yang sama disampaikan pegowes asal Wonogiri, Joko Santoso yang mengatakan walau harus datang dari Baturetno Wonogiri hal itu tidak jadi masalah karena dengan ikut gowes ini sudah ikut mensyiarkan muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Tidak apa-apa jauh. Yang penting bisa ikut syiar untuk Muktamar,” kata Joko Santoso.
Sementar itu, Panitia Gowes Muktamar, Taufiq Nugroho menyampaikan peserta gowes yang sudah terkonfirmasi mencapai 1150 orang dari Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, Boyolali dan Surakarta.
“Banyaknya peserta kegiatan Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 merupakan bentuk loyalitas kepada Muhammadiyah,” kata Taufiq Nugroho.
Taufiq Nugroho menyampaikan, peserta gowes diharapkan mampu menjaga sopan santun di jalan raya dengan menyapa warga yang ditemui,” kata Taufiq.
“Telat sampai di finish tidak apa-apa. Kita sediakan konsumsi dan doorprize nanti di Edutorium,” kata Taufiq.
Ditambahkan Taufiq Nugroho, masih ada 2 kali kegiatan Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 yaitu di Klaten pada tanggal 23 Oktober dan terakhir di Surakarta pada tanggal 6 November 2022.
“Hadiahnya nanti pada saat gowes Muktamar terakhir insya Allah berupa rumah,” kata Taufiq.
Sementara itu, Ketua PDM Boyolali, Jindar Wahyudi berharap Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 dari Boyolali menuju tempat muktamar ini dapat menyemarakkan serta menggembirakan syiar muktamar.
“Pelaksanaan Gowes dari Boyolali akan disambut siswa siswi dan warga Muhammadiyah di pinggir-pinggir jalan. Mudah-mudahan lancar tuidak ada kendala hingga sampai selesai di garis finish,” terang Jindar Wahyudi
Camat Simo, Muhammad Fahrudin menyambut positif kegiatan gowes dalam rangka muktamar muhammadiya ke 48 di Boyolali yang mengambil start di Kecamatan Simo.
“Sebagai syiar keberadan muhammadiyah sehingga keberadaan Muhammadiyah makin diketahui masyarakat. Sehingga Muhammadiyah makin dekat dengan masyarakat dan makin memberi manfaat,” kata Muhammad Fahrudin.
Saat sampai di area Gedung Edutorium UMS, peserta gowes diterima Panitia Penerima Muktamar didalam gedung dan disambut Panitia Penerima Muktamar.
Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Karanganyar, Prof Sofyan Anif mengatakan, baru saja membuka gelaran Car Free Day bersama Bupati Boyolali.
“Sekarang ini kami menerima kehadiran peserta gowes dalam rangka menyukseskan muktamar. Maka kalau saya menyebut Muhammadiyah jawablah kemajuan, muktamar jawablah mencerahkan dan kalau saya sebut panitia muktamar dijawab menggembirakan. Muhammadiyah…memajukan, muktamar…mencerahkan …panitia muktamar menggembirakan,” ungkap Sofyan.
“Saya dengar bisik-bisik tadi gedung gede banget jarene lagi pertama mlebu kene. Selamat datang ke edutorium yang akan digunakan untuk muktmaar. Sekali lagi terima kasih aktas keikutsertaan Gowes Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48,” pungkasnya. (Pujoko/Riz)
