BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Penjabat (PJ) Walikota Banda Aceh H. Bakri Siddiq SE., M.Si meresmikan Klinik pratama Universitas Muhammadiyah Aceh, satu-satunya klinik swasta pertama di provinsi Aceh. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatangan prasasti serta pengguntingan pita di kompleks Universitas Muhammadiyah Aceh.
Diantara undangan yang hadir GM Hermes Hotel, GM Arabia Hotel, Forkopimda Kecamatan Lueng Bata, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh serta Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, BPJS serta tamu undangan lainnya. Senin (26/09)
Alhamdulillah, hari ini dengan ijin Allah SWT Klinik pratama UNMUHA sudah mulai di buka pelayanannya untuk umum, Baik untuk masyarakat sekitar lingkungan UNMUHA, karyawan, Dosen dan mahasiswa. Kata Dr. H. Aliamin, SE, M.Si, Ak, CA.
Aliamin juga menambahkan bahwasanya klinik pratama lebih kita khususkan kepada Fisioterapi, sudah tentu masih banyak kekurangan dan harapannya Bapak Walikota Banda Aceh dapat membantu dari sisi operasionalnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh Dr. H. Aslam Nur MA, mengatakan ada 3 fakultas yang berkaitan dengan kesehatan yang pertama adalah Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Akreditasi A , Fakultas Psikologi Akreditasi B dan Fakultas Vokasi Prodi fisioterapi.
Aslam Nur menceritakan, berkisar 30 tahun yang lalu Walikota, tidak memiliki tanah untuk membangun peskesmas akan tetapi memiliki sejumlah uang untuk membangun pusat kesehatan masyarakat.
Oleh keluarga besar Muhammadiyah dipinjam pakailah tanah milik persyarikatan waktu itu untuk mendirikan puskesmas.
“Alhamdulillah saat ini proses peminjaman telah berahir, proses penyerahan pengembalian kepemilikan tanah tersebut sudah ke tahapan menggembirakan,” kata Rektor UNMUHA.
“Harapan kami semoga Pak Walikota dapat membantu mempercepat proses pengembalian tanah serta bangunannya agar menjadi milik UNMUHA kembali, karena bangunan tersebut sangat diperlukan bagi proses belajar,” tambahnya.
Penjabat (PJ) Walikota Banda Aceh H. Bakri Siddiq SE., M.Si dalam sambutannya bersyukur dengan capaian ini. “Saya juga bagian dari keluarga besar muhammadiyah, saya tidak asing dengan muhammadiyah dan saya dibesarkan dari lingkungan Muhammadiyah,” tuturnya.
Bakri melihat di Muhammadiyah banyak intelektual muslim yang tetap kokoh memperjuangkan Islam dalam koteks pembangunan Aceh secara global. Ini suatu harapan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang Islami dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar.
Banda aceh merupakan beranda depan Naggroe Aceh, juga etalase, miniatur, cerminan Aceh, secara kebetulan Banda Aceh memiliki SDM yang mempuni di antara kabupaten yang lainnya.
“Oleh karena itu kita harus bergerak cepat untuk pelayanan kesehatan, saya juga ikut berbangga dan apresiasi kepada UNMUHA karena satu satunya perguruan tinggi swasta yang membuka klinik khusus fisioterapi mudah-mudahan kedepan ada universitas atau lembaga yang lain untuk mengembangkan klinik seperti ini karena selaku daerah terdepan jumlah penduduk disiang hari bisa mencapai 500 ribu,” ungkap Bakri.
Dengan tuntunan yang ada maka bersyukur sekali dari UNMUHA mendirikan klinik pratama fisioterapi yang jarang dijumpai di tempat yang lain.
Harapannya, semoga layanan bisa kita perluas juga kerjasama dengan BPJS yang ada di Kota Banda Aceh, karena kita ingin meningkatkan layanan pada masyarakat.
Untuk hal lainnya seperti pinjam pakai atau lainnya, saya kira itu sudah layak kita bantu apalagi dari UNMUHA sangat membantu pemerintah Kota Banda Aceh dalam hal pelayanan kesehatan.
Paradigma kepemimpinan saat ini sudah mulai bergeser pemerintah atau kepala daerah bukan dilayani, tetapi melayani. “Kita konsisten untuk menjaga Banda Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat islam dengan promosi wisata relegius kita yakin rejeki itu datang dari Allah SWT,” tutup Pj Walikota Banda Aceh.
Hadir dalam pembukaan acara peresmian klinik pratama UNMUHA tersebut Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, ‘Aisyiyah, Ortom, Para Dekan di lingkungan UNMUHA. (Agusnaidi B/Riz)