SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebagian murid menganggap pelajaran Matematika menyusahkan, membosankan, dan membuat pikiran menjadi tegang. Pelajaran yang tidak luwes dan terlalu terstruktur berpotensi membuat murid jenuh dan cenderung tidak menyukai pelajaran tersebut.
Bagi murid, belajar sambil bermain merupakan metode belajar yang menarik karena suasana belajar lebih bersahabat dengan mereka. Terlebih pada pembelajaran Matematika yang biasanya dianggap sebagai mata pelajaran serius.
Seperti yang dilakukan Noviana Rahmawati, guru kelas II SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta memilih menggunakan “Permainan Roll Botol” pada materi penjumlahan, Selasa (27/9/2022).
Menurut Noviana, penerapan permainan roll botol menjadikan pembelajaran lebih menarik dan meningkatkan motivasi belajar murid terhadap pembelajaran Matematika.
Desain pelaksanaan pembelajaran Matematika berbasis permainan roll botol, pada mulanya murid dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok beranggotan enam anak dan berjajar menjadi enam baris.
Pengelompokan murid setiap baris berdasarkan kemampuan Matematika. Selanjutnya, guru memberikan soal penjumlahan untuk baris pertama, lalu ke baris kedua, dan seterusnya. Murid diberikan waktu untuk menjawab. Murid yang hasil jawabannya benar berkesempatan memainkan permainan roll botol.
Cara memainkan roll botol yaitu dengan menggelindingkan botol bekas air mineral berisi air pada papan kertas dengan empat kategori, yaitu very good, excellent, good, study hard.
Very good skornya 400, excellent skornya 300, good skornya 200, dan study hard skornya 100. Apabila murid menggelindingkan botol air mineral dan berhenti pada kategori very good, maka guru memberikan skor 400 pada kelompok tersebut, dan seterusnya sesuai ketentuan skor yang sudah dibuat.
Noviana berharap, melalui permainan ini murid menjadi lebih termotivasi dalam belajar Matematika.
“Matematika itu mengasyikkan,” ujarnya.
Salah satu murid kelas II, Sakha Aruna Al Farukh, mengaku senang dengan permainan Matematika tersebut
“Aku senang, ternyata belajar Matematika bisa dibuat permainan, sangat seru,” ungkapnya. (Nikmah Hidayati)