PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah – Tepat hari Selasa, 27 September 2022, Pendidikan Kader Ulama Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (PKUM UMPR) memasuki usia ke-14 tahun. Tasyakuran Milad ke-14 tahun PKUM UMPR mengusung tema “Ikhtiar Mencerahkan” yang diselenggarakan secara sederhana dengan memadukan konsep kemandirian dan teknologi di Aula Utama UMPR, Selasa (27/9/2022).
Setelah lalu lalang mencari kepastian waktu pendirian, atas dedikasi dan kolaborasi pengelola asrama bersama seluruh mahasantri PKUM UMPR akhirnya ditemukan sejarah pendirian dari asrama pencerahan ini. Pada tahun 2007 merupakan embrio PKUM UMPR, didasari dengan krisis kader ulama Muhammadiyah di Kalimantan Tengah dan atas pemikiran PWM Kalimantan Tengah bersama Pimpinan UMPR, maka pada tahun 2008 untuk kali pertama PKUM UMPR menerima mahasantri yang jumlahnya belum terlalu banyak.
Setelah 2 tahun berjalan, tepatnya pada tahun 2010 mahasantri PKUM UMPR memasuki asrama. Asrama yang berada di Jl. Melati itu merupakan asrama Panti Asuhan Muhammadiyah Palangka Raya yang sudah ditinggal santri-santrinya karena sudah beranjak dewasa dan lulus sekolah. Saat ini asrama tersebut digunakan kembali sesuai dengan fungsinya. Perkembangan periode awal PKUM UMPR bertahan sampai pada tahun 2015, dan pada tahun 2016 PKUM UMPR tidak menerima mahasantri lagi.
Setelah vakum selama 3 tahun, pada tahun 2019 program PKUM UMPR dibuka kembali dan ini merupakan periode kedua. Mahasantri baru pada saat itu berjumlah 14 orang, yang tersisa sekarang tinggal 7 orang. Selanjutnya di tahun 2020, PKUM UMPR menerima 10 mahasantri baru dan sekarang hanya ada 8 orang. Dakwah PKUM UMPR terus merambah ke daerah, hasilnya di tahun 2021, jumlah mahasantri baru meningkat secara drastis sebanyak 28 orang dan bertahan sampai saat ini berjumlah 26 orang. Pada tahun 2022, PKUM UMPR menerima mahasantri baru sebanyak 10 orang. Secara keseluruhan jumlah mahasantri pada periode kedua PKUM UMPR tahun 2019-2022 sebanyak 51 orang yang merupakan kader-kader terbaik dari berbagai PDM di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Aris Pratama Gunawan selaku Pembina Asrama PKUM UMPR, dalam laporannya menyampaikan tentang perkembangan PKUM UMPR.
“Sejarah berdirinya PKUM UMPR menjadi landasan atas terselenggaranya Tasyakuran Milad ke-14 tahun PKUM UMPR, meskipun mengalami pasang surut dalam perjalanannya dan sempat padam selama 3 tahun yang kemudian bangkit kembali dengan inovasi-inovasi yang terus berkembang hingga hari ini, di usia ke-14 tahun PKUM UMPR akan terus berikhtiar mencetak kader-kader ulama berkemajuan,” ucapnya.
Tasyakuran Milad ke-14 tahun PKUM UMPR dipandu oleh Annida Yusfa, Raudhatul Anida dan Adelia Nurul Siyam sebagai pembawa acara dengan menggunakan 3 bahasa, yaitu bahasa Arab, Inggris dan Indonesia. Acara tersebut semakin elegan dengan kehadiran para alumni PKUM UMPR, salah satunya adalah Priyono, S.HI., MH., alumni pertama yang sekarang mengemban amanah sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimanan Tengah.
Dalam sambutannya, Priyono memberikan apresiasi dan motivasi kepada para mahasantri.
“Di Milad ke-14 tahun ini, sebagai alumni pertama PKUM UMPR saya mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya milad ini, kegiatan yang sangat baik dan menarik, dan teruntuk mahasantri terus belajar, manfaatkan waktu kuliah ini dengan sebaik-baiknya agar menjadi kader yang militan di masa depan,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Pengelola Asrama PKUM UMPR dan juga sebagai Dekan FAI UMPR, M. Tri Ramdhani, M.Pd.I menyampaikan pesan dan pentingnya regenerasi.
“Pembinaan di PKUM UMPR harus melahirkan generasi-generasi yang akan melanjutkan sepak terjang PKUM UMPR, dan harapan itu ada pada kedua tangan mahasantri, bukan orang lain, maka jadilah yang betul-betul ulama dan jadilah kader yang diharapkan,” pesannya.
Sementara itu Wakil Rektor III UMPR, Dr. Norcahyono, S.Pd.I., M.HI berharap PKUM UMPR pada masa yang akan datang bisa lebih baik lagi.
“Dengan keterbatasan yang hari ini kita miliki, semoga ke depan PKUM UMPR terus lebih baik, dari pengelolaannya, sarana dan prasarananya, sistemnya dan semua aspek yang ada di asrama, maka dengan adanya milad ini mari sama-sama kita wujudkan PKUM UMPR yang lebih baik lagi,” harapnya.
Sambutan yang terakhir disampaikan oleh H. Muhammad Zuhri, S.HI., M.Pd.I, pembina pertama PKUM UMPR dan juga sebagai Sekretaris PWM Kalimantan Tengah menyampaikan bahwa mahasantri PKUM jangan berhenti untuk berdakwah dan belajar ilmu agama.
“Pada acara yang sangat bagus ini, saya berpesan kepada mahasantri PKUM UMPR jangan pernah meninggalkan salat tahajud, belajar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, teruslah berdakwah, kuasai ilmu alat yaitu bahasa, baik bahasa Arab atau bahasa Inggris dan menjadi mahasantri yang bertakwa,” arahannya.
Pada Tasyakuran Milad tahun ini PKUM UMPR memberikan penghargaan kepada H. Muhammad Zuhri, S.HI., M.Pd.I., yang telah mengabdikan diri sebagai pembina pertama PKUM UMPR pada tahun 2008-2016. Penghargaan tersebut berupa sketsa wajah yang didesain langsung oleh Rihadatul ‘Aisy Susanto mahasantri PKUM UMPR.
Semakin malam, acara semakin meriah, dengan pemotongan tumpeng secara simbolis oleh Wakil Rektor III UMPR dan penampilan Tapak Suci dari Muhammad Rijani mahasantri PKUM UMPR. Tasyakuran Milad ditutup dengan penampilan Puisi Berantai PKUM UMPR yang membawakan pesan tentang K. H. Ahmad Dahlan dan Siti Walidah sebagai asas pencerahan di negeri ini serta urgensi kader ulama Muhammadiyah sebagai generasi sang pencerah.
Acara yang berlangsung dengan khidmat itu, juga dihadiri oleh Lilik Kholisotin, M.Pd.I (Kepala LPPKK UMPR), Ihsan MZ, M.Psi (Dosen PKUM), Evan Bastian, M.Pd (Sekretaris PWPM Kalimantan Tengah) dan para Alumni PKUM UMPR.
Sebelumnya PKUM UMPR juga mengadakan perlombaan antar daerah mahasantri dan angkatan, yaitu AIK smart competition, lomba kahoot AIK, lomba esai AIK, lomba ranking 1, lomba desain grafis dan lomba desain logo PKUM UMPR sebagai rangkaian dari Tasyakuran Milad ke-14 PKUM UMPR. PKUM UMPR Ikhtiar Mencerahkan. (Aris PG/Riz)