Fadel Muhammad MotivasiPenguatan Kebangsaan di Umgo

Fadel Muhammad MotivasiPenguatan Kebangsaan di Umgo

GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Di hadapan ratusan mahasiswa, Pimpinan Universitas, dosen dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Kabupaten Gorontalo, Rabu 28 September 2022, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mengatakan acara yang digelar di Gedung Indoor David Bobihoe Akib itu, merupakan kegiatan Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang kita kenal dengan sebutan 4 Pilar MPR.

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI oleh Pimpinan MPR tersebut, bertajuk “Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara UUD RI Tahun 1945 Sebagai Konstitusi Negara. NKRI sebagai Bentuk Negara Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara. NKRI sebagai Bentuk Negara Bhineka Tunggal Ika Sebagai Semboyan Negara”, dalam hal ini MPR RI bekerjasama dengan Ruang Anak Muda Connecting Gorontalo dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo.

“Alhamdulillah hari ini kita mendapatkan satu penghormatan, karena berkesempatan bertemu dengan tokoh yang selama ini sudah banyak berkontribusi bagi daerah.
Terimakasih atas kunjungannya di UMGO semoga kegiatan ini akan memberikan khasanah bagaimana menjadi anak bangsa untuk menguatkan NKRI terutama mahasiswa yang nantinya akan menghadapi bonus demografi yang akan datang,” ucap, Wakil Rektor I, Dr. Salahudin Pakaya saat memberikan pengantar dalam kesempatan tersebut.

Saat menyampaikan materi dalam kegiatan sosialisasi tersebut, Fadel Muhammad
merinci tugas dan kewenangan yang dimiliki MPR.

“Tugas kami di MPR adalah memperkuat fondasi bangsa, yaitu Empat Pilar MPR dan dalam sosialisasi Empat Pilar MPR kali ini akan menjelaskan secara detail keempat fondasi tersebut, karena kita ingin menjaga keempat fondasi bangsa ini. Di Indonesia punya tiga rumah yang pertama DPR/DPRD atau yang terdiri dari perwakilan partai-partai, kemudian rumah kedua DPD dan rumah yang ketiga adalah MPR, Alhamdulillah saya sebagai putra Gorontalo bisa duduk sebagai wakil ketua MPR,” kata Fadel dalam keterangannya.

Fadel menambahkan dalam upaya mensosialisasikan Empat Pilar MPR, pihaknya juga telah menerbitkan seperangkat buku panduan materi. Buku tersebut berisi penjelasan lengkap seputar Empat Pilar MPR.

Sebagai seorang yang pernah menduduki berbagai jabatan dan profesi, seperti pengusaha, gubernur, menteri, hingga Wakil Ketua MPR, dalam kesempatan tersebut Fadel mendorong agar sumber daya manusia bangsa ini harus semakin bagus dan maju. Dirinya ingin lulusan perguruan tinggi khususnya Universitas Muhammadiyah Gorontalo lebih berorientasi pada jiwa kewirausahaan.

“Kita harus berpikir bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja yaitu dengan terjun menjadi seorang Entrepreneur.
Jiwa orang yang berwirausaha dengan orang yang sekadar bekerja disebut berbeda. Orang yang punya jiwa berwirausaha adalah orang yang mempunyai gagasan dan pikiran, ada peluang apa di masyarakat dan Peluang yang ada itulah yang akan dimanfaatkan”, paparnya.

Kemudian, salah satu narasumber lainnya yakni Ir. H. Djafar Alkatiri, MM, M.Pdi., selaku Senator DPD RI asal Sulawesi Utara (Sulut) dihadapan mahasisa mengatakan, apabila bonus demografi jika kita tidak kelola atau dipersiapakan dengan baik akan menjadi bencana demografi bagi kita semua.

“Nantinya kita akan terjebak dengan pendapatan yang begitu saja yang tidak akan merubah kondisi sosial atau ekonomi masyarakat saat memasuki bonus demografi. Yang nantinya itu akan dirasakan oleh mahasiswa ketika kalau sudah selesai studi,” ucapnya.

Djafar melanjutkan, mahasiswa merupakan sekelompok masyarakat yang terpilih dari sekian juta generasi muda yang mendapatkan sesuatu yang lebih dibandingkan generasi muda yang tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke bangku universitas.

“Apa yang akan anda lakukan di Universitas, anda diberikan kesempatan untuk menyampaikan kebenaran secara bebas itu ciri mahasiswa, ciri intelektual, anda diberi kesempatan untuk menguji pengetahuan dengan membuat hipotesis dan dibuktikan dengan cara ilmiah. Dan hal ini anda dapatkan semua saat ini dibangku kuliah, anda belajar bukan untuk pintar tapi untuk merubah diri dan bijak dalam melakukan perubahan dalam diri sendiri, kalau kalian bisa mengubah atau mengontrol diri kalian maka kecerdasan itu akan menjadi urutan kedua,” tutupnya.

Exit mobile version