BANJARNEGARA, Suara Muhammadiyah – Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru saja meresmikan Masjid dan komplek Pondok Pesantren Muhammadiyah Istana Qur’an sebagai pusat pengkaderan dan wisata edukasi, pada Kamis (29/9) di Desa Surodadi Kec. Pejawaran Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Peresmian tersebut juga dilakukan langsung bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si.
Desa Surodadi sendiri merupakan salah satu desa binaan yang dikembangkan oleh LPM UMY melalui skema pengabdian masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh LPM UMY.
Dalam sambutanya, Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak masyarakat Desa Surodadi untuk selalu memakmurkan masjid. “Alhamdulillah yang datang pada peresmian masjid ini ramai, saya berharap masyarakat khususnya jamaah Muhammadiyah selalu memakmurkan dan meramaikan masjid sama ramainya seperti siang ini,” tutur Haedar.
Bersamaan dengan diresmikannya komplek Pondok Pesantren Muhammadiyah sebagai pusat pengkaderan dan wisata edukasi Islami, Haedar berharap pengkaderan dilakukan secara maksmimal. “Saya sangat bersyukur, pesantren ini akan jadi pusat pengkaderan Muhammadiyah juga sebagai wisata edukasi Islami di sini. Hal ini juga menjadi penting karena dengan adanya pusat pengkaderan maka pengkaderan itu akan dilakukan semaksimal mungkin,” jelasnya.
Haedar juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak melupakan marwah gerakan Muhammadiyah dan juga memberikan manfaat dalam kehidupan bermasyarakat.
Masih dalam rangkaian agenda yang sama, Haedar Nashir melakukan kunjungan ke Masjid Al Mujahidin, Ranting Muhammadiyah Tlodas Kabupaten Banjarnegara. Kampung di bawah kaki perbukitan Dieng ini dihuni 133 KK yang 100 persen penduduknya merupakan Warga Muhammadiyah. Mereka mampu mendanai pendirian masjid Al Mujahidin sebesar Rp 4 Miliar dengan swadaya, dari mereka untuk kemanfaatan kepada semua.
Sementara itu Kepala LPM UMY Gatot Supangkat Samidjo, mengatakan jika LPM UMY telah hadir membina desa Surodadi sejak 4 tahun yang lalu. “Kami LPM UMY telah hadir membersamai desa Surodadi sudah dari 4 tahun yang lalu. Kami berusaha mengembangkan potensi yang ada di sini, baik Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, juga potensi lainnya,” terang Gatot.
Gatot juga mengatakan UMY selalu berkomitmen untuk bergandengan dengan Muhammadiyah dalam mengembangkan umat. “UMY berperan aktif sebagai pusat pengembangan Muhammadiyah, maka dari itu UMY akan selalu berkontribusi dalam penguatan persyarikatan Muhammadiyah terutama dalam pengembagan umat,” kata Gatot.
Ia juga mengatakan jika apa yang LPM lakukan adalah bagian dari UMY Mengabdi. “Ini adalah bagian dari UMY Mengabdi, dimana UMY berada di situ kami berkomitmen untuk menjadikan masyarakat menjadi berdaya,” paparnya.
Gatot juga membeberkan jika UMY akan terus mengembangkan potensi yang ada di Desa Surodadi, ia sendiri menegaskan ke depannya desa ini tidak hanya menjadi pusat pengkaderan dan wisata edukasi Islami saja, tetapi juga akan dikembangkan menjadi desa Argowisata. UMY juga turut membantu pembangunan asrama putra dan puteri pondok pesantren, tak hanya itu UMY juga memberikan bantuan berupa instalasi air bersih dan air minum bagi santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Istana Qur’an.
Sementara itu, Rektor UMY Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto M.P, IPM. dalam sambutannya berharap pondok pesantren Muhammadiyah Istana Qur’an mampu mencetak generasi muslim yang unggul dan Islami. “Sistem pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah cukup bagus, saya berharap banyak jebolan-jebolan pondok pesantren ini berkualitas unggul dan menjadi generasi muslim yang Islami,” tandas Gunawan. (RM)